Suara.com - Jessica Iskandar arkhinya buka-bukaan soal kehamilan ketiganya. Berbeda dari sebelumnya, kali ini, istri Vincent Verhaag ini memilih menjalani program bayi tabung.
Melalui konferensi pers yang digelar secara online pada Senin (20/5/2024), setidaknya ada dua alasan di balik keputusannya menjalani program bayi tabung ketimbang hamil secara normal.
Ternyata faktor yang dimaksud tidak berkaitan dengan jenis kelamin. Meski awalnya, dirinya sempat menginginkan anak kembar.
"Pertama, kami ingin embrio yang sehat dan bagus, karena risiko kehamilan di atas usia 35 tahun itu tinggi. (Sekaligus) meminimalisir adanya bayi yang lahir dengan cacat," kata Jessica Iskandar, ditemani oleh Vincent Verhaag.
"Kedua, kami pengin anak ini lahir di tahun Naga," kata ibu dua anak ini menambahkan.
BACA JUGA: Divonis 2,5 Tahun Penjara Kasus Penipuan Mobil Jessica Iskandar, Pihak Stevan Kecewa
Sebelum mendapatkan anugerah dengan kehamilan yang ketiga, Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag harus mengikuti beragam proses. Proses tersebut dimulai sejak Januari 2024.
Salah satu proses yang dimaksudkan adalah Basic Fertility Screening atau dikenal dengan Basic Fertility Test. Proses ini harus dijalankan sebelum pembentukan hingga pemilihan embrio.
Diungkap langsung oleh sang dokter, dr Benediktus Arifin, Vincent Verhaag juga menjalani proses screening tersebut. Menariknya, sang dokter memberikan pujian terhadap suami Jessica Iskandar tersebut.
BACA JUGA: Jessica Iskandar Mendadak Perutnya Disuntik, Sakit Apa?
"Saya kaget nih, Vincent itu (pergi) kemana-mana, kerja ke pelosok, kerja, ini kok spermanya bagus banget," puji dr Benediktus Arifin.
" Biasanya kalau orang yang banyak beraktivitas, kurang mengurusi fertilitas. Tapi (milik Vincent) ok. Dari sisi Jessica juga ok," imbuh sang dokter.
Lebih lanjut, terkuak pula bahwa program bayi tabung ini menghasilkan setidaknya lima embrio. Meski begitu, satu di antaranya dianggap cacat dan tidak bisa digunakan.
Setelah diskusi bersama Vincent Verhaag, Jessica Iskandar memilih mana embrio yang akan dimasukkan ke dalam rahimnya dan tumbuh menjadi calon buah hatinya
"Jessica itu dapat lima embrio, di hari kelima. Semuanya good embrio tapi secara statistik, awalnya ada dua dan tiga normal, dan sisanya cacat. Makanyanya kami menggunakan (tes) PGT-A untuk menyeleksi (embrio) tersebut. Hasilnya dari lima itu yang cacat itu cuma satu," tutur dr Benediktus.
Soal jenis kelamin, baik Jessica Iskandar maupun Vincent Verhaag tidak terlalu memusingkannya. Mereka hanya berharap bayi mereka akan sehat.
"Kami sudah memutuskan, apapun gendernya, yang penting kamii bisa dapat embrio yang bagus," ucap Jessica Iskandar dalam kesempatan yang sama.