Suara.com - Ayah Ayu Ting Ting, Abdul Rozak tengah menjadi perbincangan di media sosial. Sikapnya saat menunaikan ibadah haji menuai pro kontra.
Pasalnya, pria yang juga akrab disapa Ayah Ojak tersebut tampak tidak bisa menahan emosinya saat mendengar perkataan warga Malaysia mengenai Indonesia. Warga Malaysia tersebut diduga menghina Indonesia sebagai negara yang miskin.
"Jangan ngehina negara saya ya. Kita ini Indonesia," kata ayah dari Ayu Ting Ting, dilansir pada Senin (20/5/2024).
"Banyak orang sukses pak, nggak Malaysia saja," tambah Ayah Ojak di tengah keramaian.
Ada yang mendukung tindakannya tersebut dan memberikan pujian. Ada pula yang berharap Ayah Ojak mengendalikan emosinya ketika sedang menunaikan ibadah haji.
BACA JUGA: Beredar Video Ayah Ayu Ting Ting Marahi Orang Malaysia saat Ibadah Haji: Jangan Hina Negara Saya
Sikap Ayah Ojak yang tidak terima negaranya dihina tersebut tidak bisa dipisahkan dari latar belakangnya. Bukan sekadar karena putrinya menjadi satu dari sekian orang sukses di Indonesia.
Sosok Ayah Ojak ini juga dibekali latar belakang profesi yang tak main-main. Sebelum dikenal sebagai ayah dari Ayu Ting Ting, Ayah Ojak pernah mengabdi di pemerintahan.
Ayah Ojak ternyata menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil). Posisinya adalah sebagai Sekretaris Lurah di Kelurahan Sukmajaya, Depok.
Bahkan namanya terpampang nyata di struktur organisasi di tempatnya bekerja. Namun ada kisah yang unik di baliknya.
Pasalnya, kakek dari Bilqis ini menolak untuk menerima upah dari pekerjaannya. Konon, Ayah Ojak tidak menerima gajinya selama kurang lebih sembilan tahun.
BACA JUGA: Lagi Ibadah Haji, Ayah Ojak Mencak-Mencak Indonesia Dikatai Negara Miskin Oleh Jemaah Malaysia
Selain sebagai PNS, Ayah Ojak memiliki profesi lainnya yang ditekuni sebelumnya. Profesi lainnya ini tidak kalah mengejutkan.
Tidak banyak yang tahu, suami dari Umi Kalsum ini pernah menjadi seorang guru ngaji. Hal ini dikuak oleh Ayu Ting Ting sendiri.
"Ayah dulu guru ngaji. Semua di kampung ini adalah muridnya ayah," kata Ayu Ting Ting dalam sebuah kesempatan.