Suara.com - Viralnya film Vina: Sebelum 7 Hari membuat sang produser, Dheeraj Kalwani mengungkap cerita baru di balik proses penggarapannya.
Ternyata, keluarga Vina sempat didatangi seseorang usai memberi izin ke rumah produksi Dee Company untuk mengangkat kisah tragis putri mereka ke layar lebar.
“Ada oknum yang datangin keluarga. Akhirnya keluarga kabarin tim saya, dan ya sudah, sama tim saya mereka disuruh ke lokasi syuting,” ungkap Dheeraj Kalwani di kawasan Tanjung Duren, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Tidak diketahui dari mana orang itu berasal. Namun, ia memprotes keputusan keluarga Vina memberi izin ke Dee Company untuk membuat film Vina: Sebelum 7 Hari.
“Dia bilang ke keluarga almarhum, ‘Kenapa film seperti ini kamu izinin untuk syuting?’. Tapi dari mananya, saya nggak tahu,” beber Dheeraj Kalwani.
Hanya saja, keluhan yang disampaikan ke keluarga Vina bukan atas dasar empati. Izin membuat film Vina: Sebelum 7 Hari dipertanyakan karena dikhawatirkan bakal mencoreng nama baik kepolisian.
“Harusnya jangan (diberi izin), nanti bikin nama polisi jelek,” kata kakak Vina, Marliyana.
Proses syuting film Vina: Sebelum 7 Hari sendiri akhirnya tetap dapat dilangsungkan setelah tim produksi di lokasi bernegosiasi dengan pihak yang melayangkan protes.
“Sebenernya secara prosedur, kami sudah dapat izin resmi ya. Jadi mereka dihandle sama tim saya yang di lokasi. Butuh sekitar satu jam lah buat diberesin,” papar Dheeraj Kalwani.
Sebagaimana diketahui, film Vina: Sebelum 7 Hari memang mendapat sorotan tajam usai tayang di bioskop. Banyak yang menyayangkan cara Dee Company menayangkan ulang kisah tragis Vina lewat kemasan film horor.
Namun di sisi lain, tidak sedikit pula orang yang mendukung keberadaan film Vina: Sebelum 7 Hari. Mereka berharap munculnya film tersebut dapat memberikan keadilan ke keluarga Vina karena tiga pelaku pembunuhan dan pemerkosaan belum ditangkap sampai hari ini.
Benar saja, viralnya film Vina: Sebelum 7 Hari langsung direspon oleh Polda Jawa Barat. Mereka menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap tiga pelaku yang bernama Andi, Dani dan Pegi alias Perong pada Senin (13/5/2024) kemarin.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina sendiri terjadi di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 lalu dan dilakukan oleh 11 anggota salah satu geng motor.