Teganya Kau Kafirkan Ustaz Adi Hidayat karena Musik, Nabi Muhammad Bilang Sama Saja Membunuhnya

Yazir Farouk Suara.Com
Kamis, 16 Mei 2024 | 15:18 WIB
Teganya Kau Kafirkan Ustaz Adi Hidayat karena Musik, Nabi Muhammad Bilang Sama Saja Membunuhnya
Ustaz Adi Hidayat. [Youtube @adihidayatofficial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdebatan hukum musik dalam pandangan Islam kembali mengemuka di Tanah Air. Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang menghalalkan musik dengan syarat-syarat tertentu sampai dikafirkan.

Semula, ceramah Ustaz Adi Hidayat dikritik oleh Ustaz Muflih Safitra yang menghukumi musik mutlak haram. Pandangannya berbeda dengan UAH.

Baru setelahnya, segelintir netizen tega mengkafirkan Ustaz Adi Hidayat. Hal ini bisa dilihat di akun Facebook Maryono Al-Atsary.

Arie Untung [Instagram/@ariekuntung]
Arie Untung [Instagram/@ariekuntung]

Sederet pesohor seperti Arie Untung sampai Ifan Seventeen sampai angkat suara. Mereka sedih Ustaz Adi Hidayat sampai dicap kafir oleh mereka yang berbeda pandangan mengenai hukum musik.

Dilansir dari laman NU Online yang memuat tulisan Muhammad Tholhah al Fayyadl, melabeli kafir kepada sesama muslim memang sudah terjadi di masa lampau. Padahal, Nabi Muhammad SAW amat melarang keras perbuatan tersebut.

Tholhah mengatakan, sejarah mencatat Nabi Muhammad SAW tak pernah mengkafirkan orang-orang munafik, padahal mereka beberapa kali telah mendurhakai perintahnya.

Ketika itu, kaum munafik tak mau ikut berangkat dalam perang Uhud. Tapi nyatanya, Nabi Muhammad SAW tetap mengganggap mereka bagian dari umat Islam.

Hal ini dikisahkan di dalam firman Allah di Surat Ali Imran ayar 166-167.

"Dan apa yang menimpa kamu ketika terjadi pertempuran di antara dua pasukan adalah dengan izin Allah, dan agar Allah menguji siapa orang yang benar-benar beriman. Dan untuk menguji orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, ‘Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)’, Mereka berkata, ‘Sekiranya kami mengetahui bagaimana cara berperang, tentulah kami mengikuti kamu’. Mereka pada hari itu lebih dekat dengan kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai engan isi hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan."

Tholhah kemudian mengutip perkataan Imam Ali bin Ahmad al-Wahidi tentang ayat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI