"Tapi begitu denger kalau ada anak yang sampai nyalahin dirinya sendiri, bahkan sampai ada kalimat, 'Mending aku nggak lahir kalau tahu ibu bakal sedih gini.' Aku nggak mau banget anak aku ngerasa kayak gitu, apalagi kalau alasan aku bertahan cuma karena anak aku," jelasnya.
Ibu satu anak itu sadar jika dia tetap mempertahankan rumah tangganya, akan muncul banyak permasalahan karena kepercayaan di antara mereka telah hilang.
"Akan ada kalanya aku keinget (perselingkuhan) dan nggak bisa nahan marah depan anakku. Dan aku tahu, itu akan jadi household (rumah tangga) yang nggak sehat buat anak aku tumbuh," tuturnya.

"And for me, i didn't think it was worth fighting for (aku pikir hal tersebut tidak pantas untuk dipertahankan)," imbuh Amanda.
Terakhir, Amanda Zahra berharap warganet tidak menghakimi pilihan para perempuan yang memutuskan untuk mempertahankan rumah tangganya setelah diselingkuhi.
"Pada akhirnya, aku pikir itu bukan hak kita untuk menghakimi pilihan atau jalan orang lain yang baik ataupun salah. Aku percaya mereka hanya melakukan apa yang terbaik menurut mereka," kata Amanda.
"Namun bagiku, aku bahagia dengan aku yang sekarang dan aku yakin aku sudah membuat keputusan yang benar)," pungkas perempuan berusia 28 tahun itu.
Kontributor : Chusnul Chotimah