Suara.com - Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mulai tayang di bioskop pada 8 Mei 2024 pekan lalu menuai pro dan kontra. Beberapa mengkritik adegan dewasa yang ditayangkan, sementara lainnya mempermasalahkan usia pemeran utamanya.
Vina: Sebelum 7 Hari merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata, yakni kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap gadis berusia 16 tahun pada 2016 silam di Cirebon, Jawa Barat.
Pemeran utama dalam film horor ini adalah Nayla Denny Purnama, atau yang akrab disapa Nayla Purnama, yang usianya masih 16 tahun dan baru akan genap 17 tahun pada Mei 2024 ini.
BACA JUGA: Panen Kritik, Film Vina: Sebelum 7 Hari Malah Tembus 2 Juta Penonton sampai Tambah Layar
Usia Nayla Purnama yang dinilai masih terlalu muda untuk memerankan adegan dewasa pun disinggung oleh sejumlah warganet di Twitter. Salah satu akun yang menyatakan kritikannya terkait hal ini adalah @/yourbabyfee***.
"Koreksi aku kalau aku salah, tapi ini umur pemerannya 16 tahun? Oh, aku mual," cuit @yourbabyfee*** pada Selasa (14/5/2024).
Pemilik akun tersebut juga menyertakan hasil tangkap layar profil Nayla Denny Purnama. Tertera jelas bahwa gadis asal Bandung tersebut baru akan berusia 17 tahun hari ini, Rabu (15/5/2024).
BACA JUGA: Tuai Kontroversi, Film Vina: Sebelum 7 Hari Kini Sudah Tembus 1 Juta Penonton
Cuitan ini ternyata didukung oleh warganet yang lain. Mereka juga tidak menyangka pemeran utamanya akan benar-benar disesuaikan dengan korban aslinya.
"Kan, makanya gue waktu itu mau marah, masa yang masih 16 tahun perannya kayak gitu kek gak waras," ujar @wony***.
"What, aktor utamanya masih minor! Makin nggak mau nonton de. Gue ngerasa kasihan sama almarhumah Vina dan adek itu," imbuh @vio***.
"Apa yang dipikirkan sang sutradara buat milih aktris di bawah umur," kata @gkeme***.
Selain heboh karena pemerannya masih berusia 16 tahun, film Vina: Sebelum 7 Hari juga mendapat banyak kecaman dari masyarakat. Film garapan sutradara Anggy Umbara ini dinilai hanya mengekspolitasi trauma dan bencana yang dialami korban.
Meski film ini sudah mendapat izin dari keluarga Vina, tetap saja masyarakat menilai sang produser hanya berniat mengeruk keuntungan dari derita orang lain. Juga menjadi pertanyaan, mengapa film ini dibuat dengan genre horor, bila niatnya "supaya tidak ada Vina-Vina yang lain".