Suara.com - Bak jatuh tertimpa tangga, kehidupan Fanny Soegi seiring beranjak dewasa tampaknya dipenuhi dengan cerita pilu bertubi-tubi.
Selain kondisi ekonomi yang merosot tajam selepas ayah meninggal dunia, Fanny Soegi juga baru mengetahui fakta identitas sebagai anak pungut saat beranjak dewasa.
Fakta anak pungut tersebut diutarakan mantan vokalis Soegi Bornean saat sesi podcast dengan Soleh Solihun baru-baru ini.
"Sebenarnya saya gak Chinese. Saya anak ambil. Dulu di tahun 99 kelahiran saya, ada 2 bayi yang ditinggalkan, saya termasuk di sana," kata Fanny Soegi.
Menurut Fanny Soegiarto, ayah dan ibunya diduga tak dapat memiliki keturunan sehingga mengangat 2 orang anak.
"Karena mungkin ibu atau bapak saya gak bisa punya keturunan, akhirnya ngambil anak dan ternyata saya yang diambil," sambung Fanny Soegi, ditilik dari YouTube Authenticity ID pada Selasa (14/5/2024).
BACA JUGA: Hengkang dari Soegi Bornean, Fanny Soegiarto Gabung Label Rekaman Milik Vindes
Penyanyi yang dikabarkan dekat dengan Otong Koil tersebut mengaku, baru diberitahu fakta sebagai anak pungut kala usianya genap 19 tahun.
"Saya pertama kali tahu fakta tersebut pada 2018. Makanya saya bilang ada masalah internal keluarga," tutur Fanny Soegi.
Kendati sempat emosi, penyanyi kelahiran 7 September 1999 itu memilih untuk bersikap legowo selepas mengetahui identitas sebagai anak pungut.
BACA JUGA: Sempat Hidup Bergelimang Harta, Fanny Soegi Terlilit Utang Miliaran Rupiah Usai Ayah Wafat
"Saya sebenarnya marah, cuman bagaimana pun, ibu saya bilang melahirkan, mengandung itu susah, tapi yang susah itu membesarkan. Dari sana, saya nggak bisa marah. Saya harusnya berterima kasih kepada ibu saya," ujar Fanny Soegi.
Di sisi lain, kakak Fanny Soegi tampaknya sangat terpukul mengetahui dirinya anak pungut hingga tak memiliki hubungan darah dengan sang adik.
"Kakak saya juga syok, cuma waktu itu kakak saya mungkin lagi salah jalan ya, mungkin marahnya gak terbendung," ucap Fanny Soegi.
Usai mengetahui fakta tersebut, kakak Fanny Soegi malah melampiaskan emosinya kepada hal-hal negatif seperti obat terlarang.
"Waktu itu kakak saya tiba-tiba berubah jadi seseorang yang beda banget pokoknya. Gampang marah, kayak orang yang minum obat terlarang," pungkas Fanny Soegi.