"Ada perempuan dibawah umur yang diperkosa, disiksa, mengalami kekerasan seksual, dan dibunuh oleh sekumpulan laki-laki. Dan yang disalahin tetep perempuannya," komentar akun @vhi***
"Gue udah menduga pasti akan ada yang komentar begini soal korban. Dari awal udah salah banget dibikin film. Kalau mau dijadikan film, bikin film dokumenter, bukan film horor ala indonesia. Jadinya akan didramatisir, plus nggak ada ahli yang memberikan pandangannya soal kasus ini," ujar akun @ser***
"Makanya yang bilang 'perempuan selalu benar,' mending ditepak aja. Susah banget dah buat berpihak sama korban, masih aja nyalahin korban. Indonesia belum siap dikasih film-film kayak gitu. Mending nggak usah ditonton atau nggak buat film kayak gitu sekalian," tulis akun @etb***
![Anggy Umbara di gala premiere film Vina: Sebelum 7 Hari di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Senin (6/5/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/07/17622-anggy-umbara-di-gala-premiere-film-vina-sebelum-7-hari.jpg)
Sejak diumumkan akan dibuat film, Vina: Sebelum 7 Hari sudah mendapat banyak penolakan karena dianggap tidak menghormati keluarga korban dengan memonetisasi trauma mereka.
Namun Dee Company selaku pihak produser menegaskan bahwa mereka telah mendapat izin dari pihak keluarga.
Sementara itu, Vina: Sebelum 7 Hari sudah meraup 797.077 penonton per 10 Mei 2024.
Kontributor : Chusnul Chotimah