Infografis
Suara.com - Minim komunikasi dan kurang nafkah batin, jadi alasan kuat Ria Ricis menggugat cerai Teuku Ryan. Hal ini terkuak dalam isi putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang ramai bertebaran di media sosial.
Ria Ricis mengaku kesepian lantaran Teuku Ryan selalu menolak untuk mendengar ceritanya sebelum tidur. Kata Ryan, apalagi yang perlu diceritakan sementara mereka berdua selalu bersama.
"Penggugat (Ria Ricis) dan Tergugat (Teuku Ryan) kurang komunikasi. Ketika malam hari Penggugat meminta bercerita atau berbincang, Tergugat menjawab 'mau ngobrol apa? Cerita apa? Kan tiap hari sama-sama,' Penggugat merasa tidak ada teman bicara," bunyi isi putusan yang dibagikan akun TikTok @savemefromthedark, Minggu (5/5/2024).
![Teuku Ryan Bantah Tolak Diajak Ngobrol Ria Ricis Sebelum Tidur. [Isi putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/06/39352-teuku-ryan-bantah-tolak-diajak-ngobrol-ria-ricis-sebelum-tidur.jpg)
Teuku Ryan lalu membalas tudingan tersebut dan menyampaikan pembelaannya. Menurut Ryan, hal tersebut tidak benar dan dia selalu sukarela mendengar setiap cerita istrinya kala itu.
BACA JUGA: Sikap Teuku Ryan Berubah karena Uang Rp500 Juta, Ibu Ria Ricis sempat Kasih Wejangan Begini
Selain itu, ayah satu anak itu juga merasa sudah selalu berusaha yang terbaik untuk menyenangkan hati Ria Ricis, seperti nonton bioskop dan mengajak makan daging kesukaan.
"Tidak benar adanya, Tergugat berusaha realitis dalam kehidupan dengan Penggugat. Tergugat sangat welcome untuk bercerita dan berbincang apapun, seperti mengajak makan daging kesukaan Penggugat, nonton di kamar berdua bahkan di bioskop," tulis putusan tersebut.
Karenanya, Teuku Ryan juga saat itu berharap Ria Ricis juga bisa mengerti dirinya. Kata Ryan saat itu dia sedang lelah bekerja karena harus melunaskan berbagai cicilan.
BACA JUGA: Teuku Ryan Bisa Ambil Nasihat Ustaz Felix Siauw soal Prioritaskan Ibu dan Istri
"Seharusnya Penggugat mengerti situasi dan kondisi Tergugat. Jadi tidak selalu mengatakan tidak ada komunikasi yang baik tetapi sikap saling menghargai antara Penggugat dan Tergugat juga harus dikedepankan Penggugat," bunyi keterangan dalam putusan.
