Suara.com - Hanung Bramantyo kembali memperkenalkan karya terbarunya lewat judul Tuhan, Izinkan Aku Berbeda. Film garapan rumah produksi MVP Pictrures ini akan tayang di bioskop pada 22 Mei 2024.
Diadaptasi dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan, Tuhan, Izinkan Aku Berdosa mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Nidah Kirani atau Kiran.
Setelah mengabdikan masa mudanya untuk melayani umat dan mematuhi ajaran agama, Kiran dihadapkan pada rangkaian kekecewaan yang membuatnya membangkang dan membuatnya memilih mengabdikan diri ke sisi gelap kehidupan.
"Film ini mengangkat isu penting, tapi sensitif," ujar Hanung Bramantyo selaku sutradara Tuhan Izinkan Aku Berdosa dalam jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Menurut Hanung Bramantyo, kisah dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dirasa cocok untuk menggambarkan salah satu keresahannya saat ini. Di mana banyak terjadi kasus pelecehan seksual yang justru berada di lingkungan keagamaan.
BACA JUGA: Bakal Tayang Bulan Depan, Ini 5 Fakta Menarik Tuhan Izinkan Aku Berdosa
"Ini adalah film saya, yang saya buat dengan benar-benar mempertimbangkan kejujuran. Saya ingin menampilkan kritik sosial, bagaimana ketika film itu dihadirkan di hadapan masyarakat, mereka bisa berkaca atas film itu," kata Hanung Bramantyo.
"Kalau toh ada film religi yang selalu glorifikasi terhadap agama, bagaimana memuja agama, tapi ada juga film yang seperti ini. Jadi tidak hanya melulu diberi dakwah, tapi juga diberi semacam kegetiran, praktek kemunafikan, ada abusive yang mengatasnamakan agama, dan itu memang ada di sekitar kita," kata Hanung menambahkan.
Keresahan Hanung Bramantyo muncul karena dirinya juga seorang ayah yang mempunyai anak remaja. Ia ingin mengingatkan ke sesama orangtua bahwa potensi ancaman terhadap anak-anak mereka dari lingkungan yang dianggap baik itu tetap ada.
BACA JUGA: Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Rilis di Bioskop 22 Mei 2024, Penonton: Mencengangkan!
"Hal-hal seperti itu sedang menghantui dan menggerus anak-anak kita. Saya punya anak yang mulai remaja, dan yang terjadi pada Kiran ini saat usianya 17 tahun," imbuh Hanung Bramantyo.
"Saya mencoba memotret ke arah sana. Saya ada semacam kemarahan atas apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Mereka yang menganggap diri mereka baik, seorang pejabat yang alim gitu kan, tapi ternyata penuh kepalsuan. Terus ada kelompok-kelompok agama, bahkan akademi agama yang dipercaya sekali bisa memberikan petunjuk kepada murid, malah terjadi abusive, ada pelecehan, ada pem-bully-an. Nah, film ini bercerita tentang itu," ucap suami Zaskia Adya Mecca ini.
Meski film ini dianggap kontroversial dan mendapat banyak respons negatif, Hanung Bramantyo optimistis bahwa kelak penonton bisa cukup dewasa dalam menyikapi kritik sosial yang coba ia tampilkan.
"Saya rasa penonton Indonesia sudah dewasa ya pemikirannya. Sudah banyak yang enggan diberikan sajian stereotype. Jadi, ya apa salahnya kalau saya buat film seperti ini," tutur Hanung Bramantyo.
Tokoh Kiran dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dibintangi Aghniny Haque. Memainkan dua karakter dalam satu tokoh jadi satu pengalaman baru yang cukup menantang bagi sang aktris.
"Kan ada versi Kiran yang saleha, sama versi Kiran yang sedang mencari jati diri. Jadi ini sangat luar biasa menurut aku, range emosinya sangat luas," tutur Aghniny Haque di lokasi yang sama.