Suara.com - Darius Sinathrya kembali jadi saksi ketika kekalahan Timnas Indonesia di babak semi final Piala Asia U-23 diwarnai kontroversi penggunaan Video Assistant Referee (VAR).
Lewat platform X, Senin (29/4/2024), Darius menyebut perjuangan Rizky Ridho dan kawan-kawan dikalahkan oleh penggunaan teknologi yang tidak sebagaimana mestinya.
"Ini yang namanya mimpi dan perjuangan dibunuh sistem," ujar Darius Sinathrya.
Darius Sinathrya menilai, teknologi VAR yang digunakan di pertandingan malam tadi tidak akan berjalan maksimal karena penempatan kamera yang kurang tepat.
"Gimana mau analisa VAR yang bener, kalau sudut kamera aja diagonal. Ada dua kamera, satu offside, satu nggak. Posisi offiside pun saat bola sudah lepas dari kaki Arhan," kata Darius Sinathrya.
Ditambah lagi menurut Darius Sinathrya, wasit yang bertugas mengawasi video pertandingan tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
"VAR itu celah banget dalam ngambil keputusan kalau ada di tangan yang salah. Emang yang ambil keputusan wasit utama, tapi call untuk review keputusan datang dari VAR. Dia bisa meminta review atau membiarkan sesuatu yang harusnya di-review," tutur Darius Sinathrya.
Namun pada akhirnya, Darius Sinathrya tetap berusaha legawa menerima kekalahan Timnas Indonesia. Ia menganggap pencapaian Timnas Indonesia sudah melebihi ekspektasi publik.
BACA JUGA: 2 Faktor yang Bikin Timnas Indonesia U-23 Tumbang di Tangan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024
"Garuda Muda, kita telah melawan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya," ucap Darius Sinathrya.
Darius Sinathrya juga meminta pecinta sepak bola Tanah Air untuk tidak larut dalam kekecewaan seiring kekalahan Timnas Indonesia. Mengingat untuk saat ini, Timnas Indonesia masih punya kesempatan menyabet gelar juara ketiga dan mengamankan tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Kita nggak lebih capek daripada pemain yang harus menyemangati diri walau dicurangi berkali-kali," pungkas Darius Sinathrya.