Suara.com - Tingkah lucu Pak Muh kembali mencuri perhatian warganet. Kali ini beredar video saat ayahanda dari content creator Indonesia bernama Fadil Jaidi itu saat menonton pertandingan Indonesia vs Uzbekistan pada Senin (29/04/2024).
Dalam video yang dibagikan akun instagram @rumpi_gosip, awalnya Pak Muh tampak senang ketika Indonesi berhasil mencetak gol melalui tendangan Muhammad Ferarri.
Ia bahkan beberapa kali mencium lambang garuda yang ada di bajunya.
Namun, rasa senang dan bangga itu tak lama berubah kekecewaan bahkan amarah. Bagaimana tidak, gol tersebut akhirnya dibatalkan oleh wasit usai mengecek VAR.
Sontak saja, Pak Muh yang awalnya senang langsung kecewa. Bahkan ia melampiaskan kekesalannya itu kepada wasit.
"Gua bilang apa kan, kurang ajar wasitnya ini," kata Pak Muh.
Menurutnya, Indonesia mustahil meraih kemenangan jika wasitnya bersikap demikian. Apalagi, dalam pertandingan tadi malam banyak yang menuding jika wasit terlalu menyudutkan Timnas Indonesia sehingga sulit untuk mengalahkan Uzbekistan.
"Gimana mau menang, wasitnya kayak begini si," kesal Pak Muh.
Saking kesalnya, Pak Muh justru berharap agar pertandingan tersebut tidak memakai wasit.
Baca Juga: Video Shin Tae-yong Ngamuk, Pelototin Ujung Kaki sampai Rambut Wasit, Makian Shibal Trending
"Udah nggak usah pakai wasit, berantem aja sekalian," cetusnya.
Adapun Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan 0-2 di babak semifinal dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa Stadium pada Senin (29/4/2024) malam WIB.
Meski kedua tim gagal mencetak gol di babak pertama, namun Muhammad Ferrari sempat mencetak gol di menit ke-61. Sayangnya, golnya dianulir karena offside Ramadan Sananta.
Uzbekistan lantas berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-68 melalu gol yang disumbangkan pemain pengganti Norchaev Khusayin. Uzbekistan menambah gol di menit ke-87 melalui gol bunuh diri Pratama Arhan.
Hasil tersebut membuat Uzbekistan lolos ke final dan menyegel tiket ke Olimpiade 2024, sementara Indonesia masih akan menjalani perebutan juara ketiga melawan Irak demi bisa lolos ke Paris.