Suara.com - Brian Siawarta menyatakan mundur jadi pendeta setelah viral pernyataannya soal Kristen Progresif di acara "Login" YouTube Deddy Corbuzier.
"Tolong izinkan aku untuk mendeklarasikan bahwa mulai saat ini, aku bukan lagi seorang pendeta," ujar Brian Siawarta kepada Melaney Ricardo dalam konten yang tayang pada Senin (29/4/2024).
Setelah membicarakan dengan beberapa rekannya, Brian Siawarta mantap mundur. Sejak awal, Brian mengaku jadi pendeta bukanlah tujuan hidupnya.
Brian Siawarta pun mengaku sudah memberikan surat pengunduran diri sebagai pendeta kepada Sinode, yaitu sidang majelis Gereja untuk memutuskan perkara doktrin, tadbir, atau pengajuan permohonan resmi.
BACA JUGA: Okultisme Itu Apa? Keyakinan Heru Jejak Si Gundul sebelum Memeluk Agama Kristen
Alasan Brian Siawarta mundur jadi pendeta adalah meyakini apabila panggilan melayani Tuhan bisa musiman sebagai manusia biasa. Apalagi tujuan Brian bukan jadi pendeta, melainkan menyampaikan cinta kasih Tuhan Yesus.
"Karena untuk terus memberikan pesan yang Tuhan taruh di hati gua, bahwa dia begitu cinta setiap kita di Indonesia apapun iman, kepercayaan, dan agamanya, lebih baik gue nggak jadi pendeta," jelasnya.
Namun tujuan Brian Siawarta tersebut justru mendapat perlawanan dari internal, yaitu umat Kristen sendiri. Sedangkan tujuan Brian bukan hanya untuk umat Nasrani saja, tetapi seluruh umat beragama.
Oleh sebab itu, Brian Siawarta yakin melepas titelnya sebagai pendeta. Sebab Brian percaya masih banyak pendeta hebat untuk membimbing umat-umat Kristen di Indonesia.
"Aku nggak menyerah. Itu bukan tujuanku aja. Tujuan gua dari awal, karena gua pengen kasih tahu setiap dari kita terutama yang non Kristen bahwa Tuhan Yesus sayang mereka," tutur Brian Siawarta.
"Emang kalau gue nggak jadi pendeta, urapan gue bakal hilang? Kadang-kadang kita terlalu menempel sama gelar kita," sambung pria berusia 35 tahun tersebut.
BACA JUGA: Alprih Priyono Mantan Asisten Panji Petualang Tewas Akibat Dipatuk Ular King Cobra
Selama menjadi pendeta, Brian Siawarta pun enggan dijuluki dengan gelar otu. Pasalnya Brian tidak merasa lebih suci atau hidupnya lebih baik dari para jemaatnya.
Setelah mundur jadi pendeta, rencana hidup Brian Siawarta hanya menjadi dirinya sendiri. Kendati begitu, Brian sadar betul penyebab kemarahan umat Kristiani kepadanya.
Dengan menyandang gelar pendeta, banyak umat Kristen yang merasa diwakilkan oleh Brian Siawarta. Namun pernyataan Brian soal Kristen Progresif membuat banyak pula umat Kristen yang tidak mau diwakilkan dengannya.
"Izinkan gue mewakili Tuhan Yesus saja, dan hatinya yang gue percaya," pungkas Brian Siawarta.
Kontributor : Neressa Prahastiwi