Kabar Duka, Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia

Rena Pangesti Suara.Com
Sabtu, 27 April 2024 | 09:43 WIB
Kabar Duka, Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
Penyair yang juga seorang Sastrawan terkenal, Joko Pinurbo. (Twitter/@jokopinurbo_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duka menyelimuti dunia sastra Indonesia, sang Penyair, Joko Pinurbo baru saja kembali ke pangkuan Sang Maha Pencipta.

Joko Pinurbo meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta pada Sabtu (27/4/2024). Jenazah kemudian disemayamkan di PUKY Sonosewu dan akan dimakamkan keesokan harinya, Minggu (28/4/2024).

Joko Pinurbo. (Dok: Instagram/tuntunrayu)
Joko Pinurbo. (Dok: Instagram/tuntunrayu)

Kabar Joko Pinurbo meninggal dunia juga disampaikan pengamat musik, Adib Hidayat melalui cuitan di Twitter. Tak banyak kata yang diucap atas duka mendalam yang dirasakan.

"Berduka cita atas wafatnya penyair Joko Pinurbo," demikian cuitan Adib Hidayat.

Baca Juga: Keseimbangan Antara Naluri Alamiah dan Nilai Ketuhanan dalam Antologi Puisi 'Penyair Jalang'

BACA JUGA: Reaksi Fuji Diramal Hard Gumay Bakal Menikah dengan Mayor Teddy

BACA JUGA: 8 Potret Masjid Ivan Gunawan di Uganda, Diresmikan Setelah 2 Tahun Dibangun

Selain Adib Hidayat sejumlah orang yang menyayangi Joko Pinurbo pun mengucapkan salam perpisahan. Salah satunya hadir dari Goenawan Mohamad.

"Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku” // Djoko Pinurbo, penyair utama kita, meninggal pagi ini di Yogya dalam usia 62," kata Goenawan Mohamad.

"Puisinya yang tenang dan sederhana, tak mudah dilupakan. RIP," imbuh penyair sekaligus pendiri majalah Tempo ini.

Baca Juga: Memaknai Manis dan Pahitnya Hidup dari Buku Puisi 'Surat Kopi'

Sebagai informasi, Joko Pinurbo yang juga dikenal dengan nama Jokpin merupakan penyair ternama di Indonesia.

Atas pencapaiannya, Jokpin telah memperoleh berbagai penghargaan: Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).

Salah satu tulisan yang banyak dikutip orang-orang, hadir dari karya Joko Pinurbo di buku kumpulan puisi “Perjamuan Khong Guan” (2020)

Tuhan, ponsel saya rusak dibanting gempa.

Nomor-nomor kontak saya hilang semua.

Satu-satunya yang tersisa ialah nomorMu.

Tuhan berkata:

Dan itulah satu-satunya nomor yang tak pernah kausapa.

(2018)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI