Suara.com - Nama Reza Artamevia semakin menuai sorotan sejak asmara putrinya, Aaliyah Massaid diperbincangkan. Tak lama kemudian, Reza juga mengeluarkan album terbarunya yang laku di pasaran.
Bersamaan dengan album barunya, Reza semakin sering mengisi acara-acara dengan suaranya yang merdu. Termasuk dengan penampilan barunya sepulang dari Tanah Suci.
Namun tampaknya tak semua orang masih dibuat kagum dengan kemampuannya dalam menyanyi. Pasalnya, baru-baru ini, suara dari seorang Reza Artamevia dianggap berubah.
Reza Artamevia sedang mengisi acara Soul Intimate Concert 2.0 bertajuk Night at The Opera. Acaranya digalar di The Hall Kasablanka pada Jumat (19/4/2024) lalu.
Khusus acara tersebut, Reza memilih salah satu lagu andalannya. Lagu tersebut berjudul Berharap Tak Berpisah yang biasanya dibawakan dengan baik.
Namun saat itu, penampilannya sangat berbeda. Suaranya tak semerdu biasanya sehingga membuat gelar diva yang dimilikinya kembali dipertanyakan.
"Dulu memang bagus, tapi kayaknya bukan Diva deh. Diva kan KD, Titi DJ, sama Ruth Sahanaya," ujar netizen.
"Serius deh, memang dia Diva kah? Bukan kayaknya deh," tambah yang lain.
BACA JUGA: Kemampuan Bernyanyi Dikritik, Gelar Diva Reza Artamevia Jadi Perdebatan
BACA JUGA: Lebih Gemuk, Penampilan Reza Artamevia Malah Disebut Mirip Elly Sugigi
Reza sendiri belum menanggapi soal ramainya perubahan dari suaranya ketika menyanyi. Termasuk soal teknik mengatur napasnya yang dinilai tak selihai dulu.
Terancamnya gelar diva yang dilekatkan oleh penggemar kepada Reza membuat latar belakang keluarganya kembali disorot. Ternyata, ibu dari Aaliyah Massaid ini berasal dari keluarga berdarah seni.
Ayah dari Reza Artamevia adalah seorang pria yang memiliki sanggar. Sementara ibunya, Endang Sri Wahyuni adalah seorang biduan.
Pada masanya, ibu dari Reza Artamevia adalah biduan yang terkenal. Konon, Endang Sri Wahyuni kerap menyanyi di Istana Negara.
Endang tak hanya menyanyi di Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Endang juga masih aktif menjadi penyanyi di Istana Negara pada masa presiden kedua, Soeharto.