Suara.com - Jajaran Siber Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya menangkap TikToker Galih Loss pada Senin (22/4/2024) malam karena dugaan penistaan agama Islam.
Kasus bermula dari seorang warganet yang mengadu atas konten Galih Loss yang dinilai menjadikan lafadz taawudz sebagai bahan candaan.
"Kali ini lafadz taawudz dijadikan bahan bercandaan Galih Loss 29 di video TikTok terbarunya," tulis pemilik akun X @Catatan_all7 pada Sabtu (20/4/2024).
"Halo pak @ahriesonta @CCICPolri konten kreator akun TikTok Galihloss29 dan Instagram Galih Loss. Sudah sangat meresahkan dan membahayakan, mohon segera ditindak," imbuhnya.
BACA JUGA: Ditangkap, Ini Ucapan TikTokers Galih Loss yang Dianggap Lecehkan Kalimat Taawudz
BACA JUGA: Dikira Nikah Gegara Postingan Baju Pengantin, Nindy Ayunda Ternyata bikin Prank
Dalam cuitan tersebut, pemilik akun mengunggah konten Galih Loss yang dinilai melecehkan lafadz Al-Qur'an tersebut.
"Sudah ditangkap Siber Mabes dan Siber Polda Metro Jaya 22 April 2024. Perkara saat ini ditangani Siber Polda Metro Jaya," kata Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, Selasa (23/42024).
Lalu, siapa sebenarnya Galih Loss?
Galih Loss merupakan content creator asal Bekasi, Jawa Barat, yang kerap membuat konten prank, kemudian diunggah ke Instagram @galihloss dan TikTok @galihloss29.
Kedua akun media sosialnya memiliki jumlah pengikut yang sangat tinggi, yakni 94,5 ribu untuk Instagram dan 665,8 ribu di TikTok.
Galih Loss sudah mulai menjadi content creator sejak 2019 lalu dengan merekam dirinya sendiri sedang bermain ukulele atau cover lagu.
Hingga pada sekitar 2021, Galih Loss mulai mengubah konsep kontennya menjadi prank dan diunggah ke kanal YouTube-nya.
Dahulu, Galih Loss sempat viral dengan jargonnya, "Apaan tuh!" hingga membuat dirinya diundang ke beberapa program televisi.
Galih Loss juga sempat dikritik oleh warganet karena membuat konten prank begal. Ia sampai harus meminta maaf dengan membuat video klarifikasi.
Namun, sebelumnya Galih Loss sudah pernah membuat konten prank yang dianggap menganggu orang lain dengan melibatkan petugas SPBU, tukang gas, hingga penjaga toko.
Sebelum ditangkap, Galih Loss sempat membuat pernyataan bahwa ia tidak akan membuat konten lagi karena tidak kuat mendapat serangan dari warganet.