Suara.com - Kekayaan AM Hendropriyono, mertua mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa tengah menjadi sorotan publik, karena memiliki rumah yang jauh lebih mewah dari menantunya.
Rumah AM Hendropriyono, mertua Andika Perkasa yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilengkapi dengan "kebun binatang" pribadi.
Bahkan, hewan peliharaan mertua Andika Perkasa, AM Hendropriyono ini cukup eksotis, mulai dari burung merak yang mserupakan spesies dilindungi, ayam brahma dari India, burung merpati asal Jerman, dan anjing Malinois Belgia.
Abdullah Mahmud Hendropriyono, mertua Andika Perkasa ini memang memiliki berbagai bisnis setelah pensiun dari dunia militer dan intelijen.
AM Hendropriyono adalah seorang pendiri PT Adiperkasa Citra Lestari, yang kolaborasi dengan PT Solo Manufaktur Kreasi.
Selain itu, mertua Andika Perkasa ini juga memiliki kantor hukum sendiri bernama Herdropriyono and Associates yang berdiri sejak 2001.
Bahkan, Hendropriyono juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di Mega Maroci Line, perusahaan yang bergerak di bidang jasa minyak dan gas bumi. Karena itu, tak heran mertua Andika Perkasa ini bisa memiliki rumah mewah dengan "kebun binatang" pribadi.
Latar Belakang AM Hendropriyono
Namun, AM Hendropriyono juga bukan berasal dari keluarga sembarangan. Kepala BIN pertama yang menjadi profesor Ilmu Filsafat Intelijen pertama diduhia dan mendapat julukan "The Master of Intelligence" ini merupakan keturunan orang terpandang.
Pada 2016 lalu, mertua Andika Perkasa ini pernah mendapat gelar Pangeran Harya Hikmadiraja dari Sultan Banjar, Sultan Haji Khairul Saleh.
Gelar "Pangeran" yang disematkan pada AM Hendropriyono ini juga bukan tanpa alasan. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Kepala Badan Intelijen Negara, mertua Andika Perkasa ini ternyata juga keturunan dari Kesultanan Banjar.
Berdasarkan berbagai informasi, kakek buyut AM Hendropriyono adalah Raden Tumenggung Soeria Kosoema yang merupakan seorang Ronggo.
Di masa lampau, seorang Ronggo sama halnya dengan seseorang dengan jabatan walikota atau bupati selama periode 1876-1893.