Suara.com - Pendeta Gilbert Lumoindong tengah menjadi sorotan setelah videonya saat khotbah mengenai zakat dan salat jadi viral. Pendeta Gilbert bahkan dilaporkan atas dugaan penistaan agama ke Polda Metro Jaya.
Semua berawal dari potongan video ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat umat Islam dan Kristen. Umat Islam sebesar 2,5 persen, sedangkan umat Kristen 10 persen.
Pendeta Gilbert Lumoindong lantas berseloroh apabila zakat yang lebih besar membuat umat Kristen tidak perlu beribadah sebanyak umat Islam, apalagi sampai melipat kaki yang merupakan gerakan dalam salat.
Karena ceramahnya yang kontroversial, seluk-beluk kehidupan Pendeta Gilbert Lumoindong jadi dikulik. Salah satunya jam tangan yang dikenakan Pendeta Gilbert.
Dalam sebuah foto, Pendeta Gilbert Lumoindong terlihat memakai jam tangan yang ternyata Rolex GMT-Master II Ref 16713 Root beer. Jam tangan tersebut dijual dengan harga Rp215 juta.
Akun Instagram @viral_seleb yang membagikan info soal jam tangan Pendeta Gilbert Lumoindong pada Rabu (17/4/2024) menuai berbagai reaksi. Warganet rupanya curiga jam tangan tersebut berasal dari uang perpuluhan.
Sebagai informasi, perpuluhan adalah kegiatan memberikan 10 persen penghasilan ke tempat ibadah yang diberikan secara sukarela. Umat Islam biasa menyebut perpuluhan dengan istilah zakat penghasilan.
BACA JUGA: Khotbah Soal Seruan Damai Israel dan Palestina Blunder, Pendeta Gilbert Lumoidong Kena Hujat
"Perpuluhannya buat dirinya sendiri wow," komentar akun @suciafri***. "Perpuluhan lancar," sahut akun @indrad***.
"Itu hasil sedekah jamaahnya buat dia kaya kalau orang Islam zakat kan buat orang miskin," balas akun @cahyati.ari***. "Wajarlah jam tangannya segitu, kan 10 setur," timpal akun @abdullah12***.
Sementara itu, Pendeta Gilbert Lumoindong telah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang timbul dari video potongan ceramahnya di media sosial.
Pendeta Gilbert Lumoindong bahkan bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada Senin (15/4/2024). Menurut Pendeta Gilbert, video ceramahnya dipotong oknum tak bertanggung jawab.
"Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati," ucap Pendeta Gilbert Lumoindong.
"Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, sudah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai," imbuh ayah Greivance Lumoindong tersebut.
Jusuf Kalla pun berpesan agar umat muslim memaafkan Pendeta Gilbert Lumoindong yang telah meminta maaf. Di sisi lain, Pendeta Gilbert telah dilaporkan atas dugaan penistaan agama.
"Benar. Laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi yang belum membeberkan sosok pelapor.
Kontributor : Neressa Prahastiwi