"Musik, yang biasanya selalu bisa buat aku happy, sempet gak bisa aku nikmatin lagi. Nggak bisa enjoy dengerin musik, apalagi nyanyi. Gabung di WWF, sibuk volunteer di banyak kesempatan dan bisa bikin orang lain happy, jujur bikin aku happy juga tapi begitu sampai rumah, ya balik lagi rasa hampanya," tutur Aurlie Moeremans.
Aurelie Moeremans sadar ada yang salah dari dirinya. Ia pun berusaha mengatasi masalah tersebut dengan berbagai kegiatan yang bisa mengembalikan ketenangan dalam hidupnya.
![Aurelie Moeremans. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/18/60080-aurelie-moeremans.jpg)
"Aku coba lebih dekat sama Tuhan, aku journaling, aku play positive affirmations, nonton podcast tentang self-love, sampai belajar meditasi dari YouTube dulu. Aku bahkan ikutan silent retreat di Bali, tujuh hari tanpa ponsel dan tanpa ngomong, cuma meditasi seharian selama seminggu. Melukat di Ubud juga sudah. Memang ada perbaikan, tapi masih ada yang ganjel," ucap Aurelie Moeremans.
Aurelie Moeremans kemudian memutuskan untuk meminta bantuan seorang pskikolog. Dari situ Aurelie mengetahui kalau dirinya mengalami depresi akun dan rasa cemas yang parah.
"Baru deh aku mengerti, 'oh, ini toh yang namanya depresi'. Rasanya kayak selalu diikuti awan mendung yang enggak pernah berhenti nguntit aku." kata mantan kekasih Marcello Tahitoe ini.
Dari empat kali pertemuan dengan psikolog, Aurelie Moeremans akhirnya menemukan sumber depresi. Bintang film Menunggu Pagi ini juga dibantu mencari solusi supaya bisa terbebas dari depresi tersebut.
"Sekarang, aku sudah bisa menikmati musik lagi, hidup rasanya sudah mulai berwarna lagi.
Masih proses sih, enggak langsung 'poof' lenyap gitu aja depresinya, tapi aku sudah jauh lebih baik," tutur Aurelie Moeremans.