Suara.com - Oki Setiana Dewi menceritakan pengalaman luar biasa yang terjadi pada keluarganya. Pada ibadah haji tahun 2023 lalu, ibunda Oki Setiana Dewi, Yunifah Lismawati sempat mengalami henti jantung.
Saat itu Oki Setiana Dewi berpikir bahwa dia akan kehilangan ibunya dan momen tersebut adalah kali terakhir dia melinat Yunifah.
Namun takdir berkata lain. Dengan kekuatan doa, Yunifah Lismawati sadar dan hidup sehat hingga sekarang.
"Haji tahun lalu, kami berpikir ini bisa jadi kesempatan terakhir bersama ibu, tapi masya Allah, saya baru sadar akan kekuatan doa," kata Oki Setiana Dewi saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan belum lama ini.
"Di kala semua dokter mengatakan harapannya tipis saat itu koma 11 hari, semua orang sudah bersiap untuk menjemput, tapi sekarang alhamdulillah sehat walafiat," ucapnya menyambung.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Unggah Foto dengan Tulisan "TKP", Tempat Rizky Irmansyah Lakukan Kekerasan?
BACA JUGA: Praktisi Hukum Desak Kejagung Tetapkan Sandra Dewi sebagai Tersangka, Ini Alasannya!
Saat itu bahkan dokter sudah memvonis hidup ibu Oki Setiana Dewi tak lama lagi. Namun begitu Yunifah Lismawati sadar, sang pendakwah sadar bahwa keajaiban itu nyata adanya.
Istri Ory Vitrio itu semakin yakin bahwa kekuatan doa bisa mengubah segalanya.
"Biasanya keajaiban itu hanya ada di TV atau di buku, tapi keajaiban itu saya alami sendiri," tutur Oki Setiana Dewi.
"Saya mengerti akan kekuatan doa, kalau itu kita sungguh-sungguh, asal kita yakin masyaallah. Allah itu ajaib, bisa merubah nasib seseorang," sambungnya.
Sementara itu keadaan Yunifah Lismawati kini sudah sehat walafiat. Oki Setiana Dewi juga berencana akan pergi umrah bersama sang ibu dalam waktu dekat.
"Sebelumnya kan sudah henti napas lima menit, badan dingin, wajah pucat, dan kata dokter kalaupun bertahan hidup harus pakai alat seumur hidup," terang Oki.
"Tapi alhamdulillah hari ini ibu sehat, ibu datang ke pesantren, dan nanti pun mau ikut umrah bersama kami," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada Juli 2023 lalu Oki Setiana Dewi memberi kabar buruk bahwa ibunya mengalami henti jantung. Saat itu, sang ibu sempat dirawat intensif selama 11 hari di ruang ICU di salah satu rumah sakit di Mekah.