Suara.com - Film horor Indonesia, Badarawuhi dan Siksa Kubur yang dinanti pemirsa, kompak tayang di waktu bersamaan. Mereka hadir tepat di momen Lebaran tahun ini.
Tayang dengan waktu bersamaan, film Badarawuhi dan Siksa Kubur meraih penonton yang tidak sedikit. Keduanya mampu melampaui lebih dari 100.000 penonton di hari perdana penayangannya.
Melansir official Instagram film Badarawuhi, prekuel dari KKN di Desa Penari ini meraup 344.507 penonton.
"Terima kasih sudah melihat misteri di Desa Penari," tulis official Instagram Badarawuhi, Jumat (12/4/2024).
Sementara itu, ditilik dari laman Instagram Siksa Kubur, film garapan Joko Anwar ini mengantongi 257.871 penonton.
"Terima kasih teman-teman yang sudah percaya Siksa Kubur di hari pertama penayangannya," demikian keterangan yang hadir pada Jumat (12/4/2024).
Merujuk pada hasil ini, film Siksa Kubur meraih selisih hampir 100.000 penonton dari film Badarawuhi.
Meski terlihat ada persaingan, namun beberapa waktu lalu produser film Badarawuhi, Manoj Punjabi mengatakan tidak mau menganggap hal ini sebagai kompetisi.
"Saya berharap dua film ini meledak. Supaya tahun depan film Indonesia mendapat prioritas," katanya.
Baca Juga: Digelar di Amerika, Aulia Sarah Gemetar Hadir di Gala Premier Film Badarawuhi di Desa Penari
Walaupun sama-sama bernuansa horor, dua film ini memiliki latar cerita yang jauh berbeda.
BACA JUGA: Dikubur Hidup-hidup di Film Siksa Kubur, Faradina Mufti: Nggak Habis Pikir, Di Luar Nalar
Sebagai informasi, film Badarawuhi di Desa Penari mengisahkan lelembut atau siluman ular yang menguasai Desa Penari.
Sosok yang digambarkan sebagai wanita penari tersebut terus-terusan meneror mahasiswa KKN di sebuah desa.
Di sisi lain, film Siksa Kubur menampilkan upaya Sita mencari tahu kebenaran di balik siksa kubur terhadap orang yang sudah mati.
Untuk membuktikan ke publik tentang ada atau tidaknya siksa kubur, Sita sampai merelakan diri dikubur hidup-hidup untuk merekam situasi setelah jenazah seseorang dimakamkan.
Hanya saja, Sita harus menanggung konsekuensi yang tidak pernah ia perkirakan atas tindakan tersebut.