Divonis Sakit Anemia Aplastik, Babe Cabita Sempat Ingin Berobat ke Malaysia

Babe Cabita sempat berpikiran untuk operasi transplantasi sumsum tulang di Malaysia tahun lalu.
Suara.com - Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Komika Priya Prayogha Pratama, atau yang akrab disapa Babe Cabita, meninggal dunia, Selasa (9/4/2024) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Babe Cabita meninggal dunia akibat penyakit autoimun, yakni anemia aplastik. Kondisi langka ini baru didiagnosis pada Agustus 2023 lalu setelah ia sempat mengalami masa kritis.

Namun, sebelumnya Babe Cabita sempat mengira dirinya mengidap kanker darah leukemia akut yang membuatnya tidak dapat hidup lama.
"Anemia aplastik itu penyakit yang disebabkan oleh autoimun. Imun aku itu menyerang tulang sumsum. Sehingga tulang sumsumnya itu tidak bisa menghasilkan tiga darah, HB (hemoglobin), darah putih, trombosit, leukosit," tutur Babe Cabita di podcast Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Biodata Lunar Ivory Istri Tretan Muslim, Diduga Disentil King Abdi Soal Resep Bebek Carok
BACA JUGA: Merasa Usianya Pendek, Babe Cabita Sempat Meminta Istri Jual Barang Kesayangan
Ketika sudah terdiagnosis, kondisi Babe Cabita sempat berangsur-angsur membaik. Tetapi ia harus selalu meminum obat agar tidak mengalami kekambuhan.
BACA JUGA: Urus Babe Cabita, Oki Rengga Sampai Bersihkan Lantai Tempat Jenazah Dimandikan
"Jadi sekarang aku konsumsi obat. Setelah tahu penyebabnya bukan leukemia tapi autoimun, dikasih obat autoimun. Dimana kerja obat tuh melemahkan imun," sambungnya.
Sejak mengonsumsi obat untuk autoimunnya, Babe Cabita juga menjadi berhati-hati dalam menjaga pola makannya. Ia juga menjadi lebih sering berolahraga setelahnya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Tak Peduli Isu Selingkuh Ridwan Kamil, Kecuali Biayai Ani-Ani Pakai Duit Korupsi
Namun, Babe Cabita sempat berpikiran untuk mengobati penyakitnya itu dengan operasi transplantasi sumsum tulang. Hanya saja, operasi tersebut harus di lakukan di luar negeri.
"Bisa operasi di Singapura atau Malaysia. Di Singapura lebih mahal, kalau nggak salah 2 miliar. Di-cover, tapi asuransi aku nggak sampe ke Singapura," imbuhnya.
"Kemungkinan bulan depan sih, aku mau nyoba ke Malaysia. Kontrol dulu," lanjutnya.
Proses operasi transplantasi sumsum tulang pun tidak sembarangan. Babe Cabita harus mencari pendonor dengan sumsum tulang yang cocok dengan dirinya.
"Mudah-mudahan sih ketemu ya tulang sumsumnya. Kan harus dicocokin juga, kan," tandasnya.
Tetapi hasil operasi itu pun tidak menutup kemungkinan akan gagal. Jika pada akhirnya tidak cocok, maka Babe Cabita tetap harus mengonsumsi obat selamanya.