Infografis
Suara.com - Chacha Frederica menikah dengan Dico Ganindito pada 2015. Di usia pernikahan yang ke-6, Chacha harus meninggalkan Jakarta karena Dico dilantik sebagai Bupati Kendal.
Kepada Melaney Ricardo, Chacha Frederica mengaku sedih saat pertama kali pindah ke Kendal. Di sisi lain, Chacha bersyukur bisa mendampingi sang suami.
Saat pertama kali pindah ke Kendal, Chacha Frederica amat kesepian. Namun Chacha sebenarnya sangat sibuk karena mendapat jabatan sebagai Ketua PKK Kendal.
"Kehidupan kan berubah banget di Kabupaten Kendal. Aku pernah ngobrol 'Aku ngerasa kesepian', tapi di mata Mas Dico, aku nggak kesepian karena aku bersama ibu-ibu PKK," cerita Chacha Frederica dalam konten yang dibagikan pada Senin (1/4/2024).
Sebagai Ketua PKK, Chacha Frederica tentu tak bisa bergaul selayaknya dengan sesama teman artis. Begitu pun ibu-ibu PKK yang bersikap santun dan hormat kepada Chacha.
BACA JUGA: Jadi Ibu Pejabat tapi Kuliah Lagi, Penampilan Chacha Frederica Ramai Dipuji Warganet
BACA JUGA: 10 Momen Chacha Frederica Blusukan ke Daerah Banjir, Gayanya Curi Perhatian Warga Kendal
"Ibu-ibu PKK juga ketika bersama aku kan profesional menjaga organisasi ini. Mereka nggak sama seperti (ketika) bareng teman SMA mereka. Sama seperti aku bukan seperti bareng temen-temen main aku," beber Chacha Frederica.
Pada akhirnya Chacha Frederica meminta bantuan profesional untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Chacha berkonsultasi secara online dengan psikolog yang berada di Belanda sepekan sekali.
"Aku sempat ada struggling. Tapi aku kayak 'Enggak, aku harus bisa'. Sampai di satu titik 'Wah aku perlu bantuan nih' makanya aku pergi ke psikolog online," kata Chacha Frederica.
Setelah berjalan tiga bulan, Dico Ganindito merasa Chacha Frederica cukup berubah. Dico akhirnya meminta Chacha melanjutkan pengobatan ke psikolog karena mengetahui masalah sang istri bukan hanya sekadar pindah ke Kendal saja.
"Aku ngeliat Chacha sebenarnya bukan hanya permasalahan dia pindah ke Kendal, tapi memang selama ini ada yang dia mesti cari solusi melalui psikolog itu," jelas Dico Ganindito.
"Karakternya Chacha akhirnya bisa lebih berubah, dalam arti lebih baik, ketika memang nemuin psikolog," terang Bupati Kendal yang mengakhiri jabatannya tahun 2024 ini.
Chacha Frederica lantas diungkap sebagai sosok pemarah. Tak disangka luka batin Chacha saat dirundung teman-teman SMP selama 2,5 tahun mempengaruhi sifat temperamennya sampai sekarang.
"Chacha suka gampang marah dengan segala phase yang sudah pernah terjadi, membentuk karakter dia yang agak sedikit marah dibanding lainnya. Di situ memang harus lebih bisa kontrol emosi. (Tapi) Marahnya bukan karena aku," tutur Dico Ganindito.
"Karena aku punya luka batin. Aku kan dibully 2,5 tahun waktu SMP. Itu masih kebawa sampai sekarang," tambah Chacha Frederica.
Pada akhirnya psikolog membantu Chacha Frederica untuk belajar mengatur emosinya agar tidak mudah meledak-ledak. Hal itu dilakukan Chacha semata agar tidak malu-maluin suaminya yang menjabat sebagai bupati.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
