Suara.com - Meski usianya masih muda, Prilly Latuconsina memiliki catatan apik dalam kiprahnya di dunia sinema Indonesia. Baru-baru ini, artis 27 tahun ini dipercaya menjadi Wakil Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) untuk periode 2024-2026.
Dalam tugas barunya ini, Prilly Latuconsina mendampingi aktor Ario Bayu selaku Ketua Ketua Komite FFI. Prilly mengaku bangga sekaligus menjadi sebuah tantangan dalam mengemban tugas ini.
"Hari ini merayakan Hari Film Nasional sekaligus mengumumkan komite baru FFI. Sebagai Ketua Ario Bayu, wakilnya saya. Jadi ini tugas baru untuk saya di tahun ini untuk perfilman Indonesia dan FFI, semoga bisa bertanggung jawab," kata Prilly Latuconsina, ditemui di Jakarta baru-baru ini.
BACA JUGA: Soal Adegan Intim, Prilly Latuconsina Ceritakan Scene Ciuman dengan Reza Rahadian
Ini bukan kali pertama Prilly Latuconsina terlibat dalam kepanitiaan FFI. Sebelumnya, bintang film Budi Pekerti ini didapuk menjadi Duta FFI.
"Enggak menyangka secepat ini. Karena kemarin bagian dari FFI sebagai duta. Terus ditawarin jadi wakil ketua komite sama Kak Ario, senang banget pastinya. Ini merupakan tantangan baru, semoga bisa kerja dengan baik," tutur mantan kekasih Maxime Bouttier ini.
BACA JUGA: Film Horor Laris Manis di Indonesia, Prilly Latuconsina Jelaskan Alasannya
Dalam tugasnya di FFI, Prilly Latuconsina berharap bisa memberikan sesuatu yang positif buat perfilman Indonesia. Selain itu, Prilly juga berharap besar dukungan Pemerintah Indonesia dalam untuk perfilman Tanah Air.
"Berharap Pemerintah terus jadi fasilitator untuk kita di industri film Indonesia. seperti yang aku bilang di depan, untuk memajukan film Indonesia kita tidak bisa bergerak sendiri, dan enggak bisa berharap dari satu pihak juga. Jadi harus benar-benar ada kerja sama dari produsernya, aktor, dan pemerintahnya. Harus jadi tim yang baik untuk memajukan industri sendiri," tutur Prilly Latuconsina.
Sementara itu, Prilly Latuconsina selain dikenal sebagai aktor, ia juga kini bertindak sebagai produser. Saat ini, Prilly tengah membuat filmm horor berjudul Temurun.
BACA JUGA: Ogah Pekerja Film Disebut Buruh, Prilly Latuconsina Dorong UU Ketenagakerjaan Aktor
Bagi Prilly Latuconsina sendiri, horor menjadi genre yang memiliki potensi besar, karena sangat disukai penonton. Bagi Prilly, film horor Indonesia berpeluang menembus pasar dunia, karena Indonesia memiliki budaya yang sangat kenal dengan hal-hal mistis.
"Kalau aku lihatnya film horor banyak, karena itu budaya kita sih. Indonesia kan banyak banget budaya yang membuat kita percaya hal seperti itu. Jadi kenapa enggak memproduksi film horor, sekaligus mempromosikan budaya kita," imbuh Prilly Latuonsina.
"Kita percaya ritual, santet, susuk, kan banyak banget. Kebetulan dari aku sudah mulai produksi film horor nih, judulnya Temurun. Kayak ilmu turun temurun, itu kan khas, ada, enggak fiktif. Jadi, kenapa enggak kita berkarya dengan ciri khas kita. Enggak bisa dipandang remeh genre horor, karena penontonnya juga banyak," ucap Prilly Latuonsina.