"Tidak ada yang menolong karena pada saat itu kamarnya dikunci dan itu pada saat sahur, semua mbak-mbak (ART) saya sahurnya di bawah, di basement jadi tidak ada yang mendengar," lanjutnya sambil terisak.
Saat ditanyai motif penganiayaan oleh polisi, IPS mengaku saat itu jengkel karena korban tidak mau menurut. Ia juga sedang mengalami masalah pribadi yang semakin membuat kekesalannya memuncak.
"Tersangka ini merasa jengkel dengan korban akibat ketika itu korban ingin diobati karena bekas cakaran yang ada di tubuh korban, namun korban menolak tidak mau," jelas Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto.
"Pengakuan dari tersangka ada beberapa faktor pendorong personal, pengakuan tersangka pada saat itu ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit," imbuh Danang.