Infografis
Suara.com - Marcel Radival atau yang dikenal sebagai Pesulap Merah ikut beropini tentang isu almarhumah Stevie Agnecya terkena santet.
YouTuber yang suka tampil nyentrik dengan wig berwarna merah itu tak percaya bahwa Stevie meninggal karena disantet.
"Mau dong disantet. Cita-cita gue banget nih disantet chakkkssss," tulis Pesulap Merah dalam sebuah komentar di sebuah postingan Instagram.
Pesulap Merah lantas menyindir paranormal atau dukun yang asal menerawang bahwa penyebab mantan istri Samuel Rizal itu meninggal adalah ilmu hitam.
Baca Juga: Sunan Kalijaga Minta Wirang Birawa Ungkap Dukun Santet Stevie Agnecya, Ditertawai Deddy Corbuzier
"Dari beberapa kasus begini memang yang paling bangs*t adalah dukun terawang," ucap Pesulap Merah.
"Karena akibat kehaluannya seringkali orang tak bersalah jadi terfitnah tanpa adanya bukti sama sekali," katanya menyambung.
Dalam kasus Stevie Agnecya, sosok Icha Annisa Faradila menjadi orang yang ramai dituduh sebagai pelaku santet.
Alasannya karena Icha dan Stevie pernah berseteru pada 2019 lalu. Sebelum meninggal, Stevie mengaku ada artis yang mengirim santet padanya.
Kembali pada Pesulap Merah, komentarnya ternyata membuat Wirang Birawa tersendir. Sang paranormal membuat unggahan khusus untuk menyindir balik Marcel Radhival.
Baca Juga: Icha Annisa Faradila Ngaku Didzolimi Sejak 2020, Diduga Sindir Almarhumah Stevie Agnecya
![Stevianne Agnecya. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/23/55039-stevianne-agnecya.jpg)
"Siapa dukun terawang @marcelradhival1. Siapa yang fitnah? Yang jelasss ahhhhh. Edukasi boleh jangan bablassss bos," kata Wirang Birawa meminta kejelasan.
Ini bukan pertama kalinya pernyataan keras Pesulap Merah tentang ilmu hitam dan dukun menyinggung pihak lain.
Sebelumnya dia sampai berseteru dengan Gus Samsudin yang berakhir dengan ditahannya sang praktisi ilmu supranatural.
Hingga kini Pesulap Merah terpantau belum menanggapi sindiran Wirang Birawa. Warganet penasaran apakah aksi saling sindir di media sosial ini juga akan berakhir di meja hijau.
Kontributor : Chusnul Chotimah
