Suara.com - Duka mendalam masih dirasakan Anggi Pratama, suami almarhumah Stevie Agnecya yang meninggal pada 21 Maret lalu.
Ayah dua anak itu lalu mengungkap kenangannya dengan sang istri. 20 hari sebelum meninggal dunia, Stevie Agnecya sempat memberikan hadiah berupa baju koko untuk dipakai Anggi Pratama saat umrah.
Hal itu dibeberkan Anggi Pratama melalui isi pesannya dengan Stevie Agnecya yang dia unggah ke Story Instagram, Senin (25/3/2024).
"20 hari sebelum kamu pergi masih sempat-sempatnya kamu kasih kenang kenangan baju koko untuk aku salat sayang," bunyi caption yang ditulis Anggi Pratama.
Baca Juga: Bikin Prihatin, Begini Kondisi Fisik Suami Usai 3 Hari Meninggalnya Stevie Agnecya
Anggi Pratama berjanji akan memakai pemberian terakhir istrinya itu setiap hari. Lelaki itu juga mengaku sangat berat ditinggalkan istri tercintanya.
"Insya Allah aku akan pakai setiap hari ya. Ya Allah, Tuhan berat banget," kata Anggi Pratama beserta emoji menangis.
Sebelumnya, lelaki berprofesi sebagai pilot itu juga sudah menuliskan pesan perpisahannya dengan Stevie Agnecya. Anggi Pratama mengaku sudah ikhlas dan akan menunggu hingga dia bertemu lagi dengan sang istri.
"Kalau memang jalan terbaik adalah pergi supaya kamu enggak kesakitan lagi, insya Allah aku ikhlas. Kita ketemu lagi di jannah ya sayang, aku janji kita kumpul lagi sama anak-anak," tulis Anggi Pratama dalam unggahan Instagram-nya.
Di sisi lain, selain meninggalkan suami, Stevie Agnecya juga pergi meninggalkan tiga anak. Dua anak laki dan seorang anak perempuan, dari pernikahannya dengan Samuel Rizal.
Baca Juga: Detik-Detik Sebelum Stevie Agnecya Meninggal, Ada Pendarahan Hebat
Sebagai informasi, Stevianne Agnecya meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Kamis (21/3/2024) pukul 19.35 WIB.
Kabar meninggalnya Stevie Agnecya sempat membuat heboh, sebab almarhumah pernah menyinggung dirinya sakit karena perbuatan santet yang dikirim seseorang.
Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya Stevie Agnecya. Belum dapat dikonfirmasi pula kebenaran perempuan itu meninggal karena santet.