Suara.com - Reality Club mengambil sikap untuk menyuarakan dukungan buat Palestina. Band indie ini bahkan menarik diri dari festival musik bergengsi di Amerika, SXSW.
Alasannya, sponsor acara SXSW ternyata berasal dari Angkatan Darat Amerika Serikat. Mereka adalah pihak yang menyokong alat untuk menyerang Palestina.
"Tentara AS menjadi sponsor utama SXSW dan partisipasi kontraktor pertahanan yang memproduksi dan memasok senjata. Ini digunakan untuk melawan warga Palestina," demikian keterangan dari Reality Club pada unggahannya, Jumat (15/3/2024).
"Karena itu, kami memutuskan untuk menarik diri dari pertunjukan SXSW," imbuhnya.
Baca Juga: Baru Tahu Disponsori Pemasok Senjata Israel, Reality Club Batalkan Tampil di Festival Musik Amerika
Bicara soal Reality Club, ini merupakan band indie yang namanya sudah tersohor hingga Jepang dan Amerika.
Terbukti dengan diundangnya pengisi soundtrack series Gadis Kretek tersebut di festival musik Amerika SXSW.
Lalu, seperti apa profil Reality Club? Berikut selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber.
Personel Reality Club
Reality Club terdiri dari empat personel. Mereka diantaranya Fathia "Chia" Izzati (Vokal, Keyboard), Nugi Wicaksono (Bass), Era Patigo Rizky (Drum) dan Faiz Novascotia Saripudin (Vokal, Gitar).
Baca Juga: Profil Reality Club, Band Indonesia yang Rela Mundur dari Festival Amerika demi Dukung Palestina
Awal terbentuk Reality Club
Fathia Izzati, Era Patigo dan Mayo Falmonti awalnya menggagas band ini pada 2016.
Fathia kemudian mengajak kakaknya, Faiz Novascotia Saripudin dan Iqbal Anggakusumah bergabung. Namun enam bulan setelah perjalanan, Mayo hengkang dan digantikan Nugie.
Karier Reality Club
Terbentuk sejak 2016, Reality Club kemudian debut setahun kemudian lewat album Never Get Better.
Tercatat sudah ada tiga album studio yang dirilis Reality Club. Termasuk satu diantaranya rilis di Jepang.
Atas perjuangan selama ini, Reality Club berhasil meraih penghargaan di Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk Album Alternatif Terbaik (2018).