Infografis
Suara.com - Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar tengah menghadapi kasus dengan pengurus yayasan pondok pesantren Al Anshar, Pekanbaru, Riau.
Masalahnya, terkait sengketa tanah dengan nilai jual Rp 26 miliar. Tapi ternyata, masalahnya bukan hanya sekadar tanah seluas 1,9 hektar.
Muncul dugaan bahwa ayah Atta Halilintar mengalihkan uang yayasan ke rekening pribadi. Mengingat kala itu, bapak 11 anak tersebut adalah pimpinan Pondok Pesantren Al Anshar.
"Kami melihat sikap dan tindakan beliau, ini tidak mencerminkan pribadi seorang muslim lagi, terutama soal pengelolaan keuangan yayasan," kata Amal Indrawan, pengurus yayasan dalam konferensi pers di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Senin (11/3/2024).
Baca Juga: Kronologi Sengketa Tanah Pesantren Rp26 Miliar yang Diklaim Ayah Atta Halilintar
"(Di mana) yang seharusnya masuk ke rekening yayasan, dialihkan ke rekening pribadi," imbuhnya.
Saat ditanya berapa nominal uang tersebut, Amal Indrawan mengatakan, "di atas Rp 2 m (miliar)."
Kecurigaan ini muncul di tahun 2000. Pihak yayasan pun telah melakukan penyelidikan dan bahkan menegur Anofial Asmid.
"Akhirnya berulang, makin lama makin besar, kurang baik juga berhubungan dengan masyarakat," kata Amal Indrawan.
Padahal dulu, pihak yayasan menilai Anofial Asmid adalah sosok yang cakap dan amanah untuk memegang tanggung jawab sebagai pemimpin.
Baca Juga: Ayah Atta Halilintar Digugat Rp26 Miliar, Dituding Pakai Uang Yayasan buat Pelesir ke Luar Negeri
"Awalnya beliau mahasiswa, sering mengadakan kegiatan-kegiatan di kampung, berdakwah," kata Amal Indrawan.
Namun makin kesini, sikap Anofial Asmid dinilai tidak lagi menunjukkan sisi seorang pemimpin. Apalagi dengan kasus dugaan pengalihan uang yayasan.
"Kami memutuskan untuk tidak bisa melanjutkan (Anofial) menjadi pimpinan yayasan. Kami melakukan perbincangan dan memutuskan beliau dikeluarkan," tuturnya.
Hingga kini, pihak Anofial Asmid belum memberikan keterangan apapun terkait sengketa tanah maupun dugaan peralihan uang yayasan.
