Suara.com - Jessica Iskandar kembali bertemu dengan Cristopher Steffanus Budianto alias Steven, terdakwa kasus penggelapan mobilnya, Rp 9,8 miliar. Pertemuan itu terjadi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Jessica Iskandar hadir menjadi saksi dalam kasus penipuan dan penggelapan. Bintang film Dealova ini kemudian bercerita awal mula pertemuan dengan Steven.
"Juli 2020, berawal dari pindahan ke Bali, saat itu saya bersama anak saya tinggal di Bali dan ditawarkan endorse mobil, Alphard," kata Jessica Iskandar di ruang sidang PN Jakarta Selatan pada Rabu (6/3/2024).
Dari kerjasama rental mobil itulah, Jessica Iskandar mengenal Steven. Sampai akhirnya kasus tersebut pun bergulir hingga saat ini.
Baca Juga: Tamara Tyasmara Cuma Ngedumel Saat Bertemu Yudha Arfandi, Reaksinya Kebanting dari Jedar
Saat memberikan kesaksian, Jessica Iskandar tak kuasa menahan tangis. Apalagi jika mengingat kerugian dari uang yang dikumpulkan sejak lama.
"Saya pikir saya bisa menggunakan uang itu untuk tetap menghasilkan uang. Kerugian yang saya alami, lebih dari itu yang mulia," terang artis yang akrab disapa Jedar ini.
Usai sidang, Jessica Iskandar mengakui tak bisa menahan emosinya.
"Aku merasa terdzalimi banget," ucap istri Vincent Verhaag ini.
Bukan hanya soal materi, Jessica Iskandar juga harus menunggu waktu yang lama dalam proses penyelesaian kasus ini.
Baca Juga: Prediksi Akurat, Richard Lee Ungkap Penyebab Kartika Putri Sakit: Bisa Jadi Pakai Skincare Abal-abal
"Prosesnya panjang, anak aku aja udah mau 2 tahun," kata Jessica Iskandar.
Kasus ini bahkan sampai memberikan dampak ke anak bungsunya, Don, di mana sang bayi kala itu tidak bisa mendapatkan ASI.
"Stres sampai air susu nggak keluar, keadaan aku nggak stabil," ucapnya.
Kini, kasus Jessica Iskandar hampir menemui titik terang. Ia berharap agar terdakwa mendapat hukuman yang adil atas perbuatannya.
"Mudah-mudahan hukuman bisa seberat-beratnya biar ini menjadi efek jera buat calon kejahatan lain," kata ibu dua anak ini.
Keinginan Jessica Iskandar agar Steven dihukum berat juga karena ia mau tidak ada orang lain yang tertipu seperti dirinya.
"Dihukum yang berat, supaya bisa menjadi contoh buat orang-orang agar tidak melakukan kejahatan seperti ini juga," pungkasnya.