Suara.com - Ruy Iskandar menjadi satu-satunya perwakilan asal Indonesia dalam series Avatar: The Last Airbender. Sejak series ini ditayangkan di Netflix, nama Ruy Iskandar langsung diperbincangkan oleh warganet Indonesia.
Meski sukses menjadi bagian dari Avatar: The Last Airbender, ketidakberuntungan tidak selalu berpihak ke Ruy. Terutama saat awal-awal kariernya.
Pada serial Avatar ini, Ruy mendapatkan peran yang cukup menarik. Ruy mendapatkan peran sebagai Letnan Jee.
Letnan Jee dikenal sebagai sosok yang setia. Letnan Jee adalah sosok yang menajadi bawahan dari Zuko, putra mahkota negara api yang diasingkan.
Baca Juga: Live Action Avatar: The Last Airbender Pecahkan Rekor One Piece Usai Ditonton 21,2 Juta Kali
Penampilan Ruy dalam serial itu pun dipuji. Kini peran tersebut juga tengah melambungkan namanya di dunia akting.
Namun nasibnya sekarang jauh berbeda dari ketika berada di Indonesia. Pasalnya, Ruy justru mendapatkan penolakan berulang kali di Indonesia.
Meski begitu, Ruy tidak yakin alasan di balik penolakan yang diperolehnya saat berkarier di Indonesia. Ruy hanya bercanda soal wajahnya.
"Saya tidak diterima di sini (Indonesia), nggak tahu kenapa, mukanya lain. Mungkin mulut saya terlalu gede, gitu ya," ujar Ruy Iskandar dilansir dari unggahan di akun Instagram @lambegosiip pada Rabu (6/3/2024).
Selain itu, Ruy terang-terangan menyebutkan bahwa dirinya memang tidak laku di Indonesia. Alasan itulah yang membuat dirinya pergi ke luar negeri.
Baca Juga: Menggali Lapisan Makna Moralitas, Series Avatar: The Last Airbender
"Tidak ada yang mau (menerima saya). Tidak laku di sini (Indonesia)," lanjut Ruy.
Pengakuan dari Ruy ini langsung menuai beragam komentar. Tak sedikit yang memintanya untuk tidak usah berkarier di Indonesia.
"Udah berkarier di Hollywood aja," kata netizen.
"Udah paling bener di Hollywood aja," tambah yang lain.
"Hollywood aja bisa terus layar lebar," dukung netizen.
"Persis kayak Joe Taslin, nggak laku di Indonesia," komentar lainnya.