Tamara Tyasmara Geram Diprovokasi Keluarga Yudha Arfandi: Pusing Kepalaku!

Kamis, 29 Februari 2024 | 06:45 WIB
Tamara Tyasmara Geram Diprovokasi Keluarga Yudha Arfandi: Pusing Kepalaku!
Tamara Tyasmara dan ibunya, Ristya Aryuni. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tamara Tyasmara enggan berbicara usai menghadiri acara rekonstruksi kematian putranya, Dante di kolam renang Taman Air Tirtamas, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Ia bahkan sudah meninggalkan lokasi saat polisi masih memberikan keterangan seputar rincian rekonstruksi kepada awak media.

Ternyata, Tamara Tyasmara sakit kepala usai mengikuti rekonstruksi selesai. Emosi tak terluapkan kepada sang mantan kekasih, Yudha Arfandi selaku tersangka kematian Dante jadi penyebabnya.

"Emosi enggak terluapkan, jadi pusing kepalaku," kata Tamara Tyasmara lewat sambungan telepon.

Amarah Tamara Tyasmara sebenarnya sudah tersulut sejak pertama melihat Yudha Arfandi lagi saat rekonstruksi di Polda Metro Jaya. Namun demi kelancaran proses reka ulang adegan, Tamara mengikuti perintah penyidik mengesampingkan perasaannya.

Baca Juga: Yudha Arfandi Akses CCVT Kolam Renang, Pengacara: Cuma Memastikan Keamanan

"Selama di Polda, aku sudah diminta tahan emosi. Padahal pas lihat tersangka tuh aku sudah kayak gimana gitu," ujar Tamara Tyasmara.

Belum selesai dengan upaya menahan amarah ke Yudha Arfandi, Tamara Tyasmara masih harus menghadapi keluarga sang mantan kekasih di kolam renang tempat rekonstruksi berikutnya. Mereka yang datang dalam rombongan sempat meneriaki Tamara untuk memintanya berkata jujur soal status Yudha dalam kasus Dante.

"Keluarganya kan di situ pada teriak-teriak ngatain aku. Segala aku diminta jujur segala macam," imbuh Tamara Tyasmara.

"Ya apa yang aku harus jujur? Aku sudah jujur loh. Kalau mau minta jujur, ya harusnya Arfandi yang jujur. Kan aku saat itu juga enggak ada di TKP," ucap mantan istri Angger Dimas ini.

Tamara Tyasmara juga terganggu dengan klaim keluarga yang menyebut Yudha Arfandi difitnah dalam kasus kematian Dante.

Baca Juga: Keluarga Bawa Spanduk Dukung Tersangka Pembunuh Anak Tamara Tyasmara, Warganet: Memang Agak Lain

"Mereka bilang juga kan di spanduk itu, kalau difitnah. Jadi mereka kayak nyudutin aku, padahal di sini aku juga korban," imbuh Tamara Tyasmara.

Suasana rekonstruksi peristiwa ditenggelamkannya anak Tamara Tyasmara, Dante, di Taman Air Tirtamas, Pondok Kelapa, Jakarta, Rabu (28/2/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Suasana rekonstruksi peristiwa ditenggelamkannya anak Tamara Tyasmara, Dante, di Taman Air Tirtamas, Pondok Kelapa, Jakarta, Rabu (28/2/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Oleh karena itu, Tamara Tyasmara sempat mencoba berbicara ke Yudha Arfandi untuk mengingatkan keluarganya supaya tidak banyak omong. Ia sudah kelewat lelah untuk menahan semua emosi yang muncul sejak pertama melihat wajah Yudha lagi.

"Makanya aku langsung ke Arfandi buat ngomong itu. Teriakan mereka itu enggak banget, enggak menghargai mereka yang lagi rekonstruksi," tutur Tamara Tyasmara.

Tamara Tyasmara juga memilih meninggalkan lokasi lewat pintu akses lain agar tidak terjadi ledakan emosi saat bertemu keluarga Yudha Arfandi lagi, yang sebagian besar menunggu dirinya muncul dari lobby depan. "Di situ bukan buat tempat gaduh," ucap Tamara Tyasmara.

Sebelumnya, Tamara Tyasmara memang sempat kedapatan berinteraksi dengan Yudha Arfandi usai rekonstruksi di kolam renang selesai. Meski tidak diladeni, Tamara dalam kata-katanya meminta Yudha mengkondisikan sikap keluarganya yang dirasa menganggu selama proses hukum.

"Jangan nyindir-nyindir mulu keluarganya. Bisanya cuma nyindir-nyindir doang," kata Tamara Tyasmara di depan wajah Yudha Arfandi.

Sebagaimana diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang bersama Yudha Arfandi di kolam Taman Air Tirtamas pada 27 Januari 2024. Sempat diduga kecelakaan, rekaman CCTV menunjukkan adanya upaya Yudha untuk sengaja mencelakai Dante.

Yudha Arfandi membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali, dengan durasi waktu yang bervariatif. Antara lain 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik. Percobaan yang terakhir dilakukan selama 54 detik.

Yudha Arfandi kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya setelah ditangkap pada 9 Februari 2024. Yudha yang awalnya dikenakan dugaan kelalaian, kini terancam pidana mati atas kekerasan terhadap anak hingga pembunuhan berencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI