Suara.com - Dinar Candy rupanya memiliki pengalaman menarik saat masih duduk di bangku sekolah. Disjoki (DJ) seksi ini mengaku sempat kabur dari rumah ketika itu.
Alasannya pun tak terduga. Dinar Candy minggat dari rumah lantaran menolak dijodohkan dengan anak kenalan sang ayah.
Pengakuan ini disampaikan oleh Dinar Candy saat hadir di podcast PWK yang dipandu Praz Teguh.
Perempuan yang urusan asmaranya sempat menggegerkan publik itu mengungkap ceritanya di masa lalu tanpa malu-malu.
Baca Juga: Rumor Perceraian Shanty Menguat, Pulang Kampung ke Indonesia Tanpa Suami Bule
"Dari SMA dari SMP aku dijodohin, oh iya kenapa aku kabur gara-gara dijodohin (waktu) SMP," ucap Dinar Candy.
Dinar Candy menjelaskan bahwa lelaki yang dijodohkan dengannya bukan orang sembarangan. Bahkan banyak di antara mereka yang merupakan anak orang terpandang di daerahnya.
"Ada pokoknya, ya kayak anak bos-bos, iya inilah anak bosnya sayuran gitu," ungkap Dinar Candy.
Dinar Candy menjelaskan perjodohan ini dilakukan lantaran menilik dari latar belakang keluarganya yang cukup terpandang di kampung.
"Ceritanya kan bapak aku kayak bos tanah. Di kampung aku tuh bapak aku tuh punya tanah banyak, terus bos beras, terus bos angkot nih, terus kita cariin nih anak bos lain," jelasnya.
Baca Juga: Cuma Raup 11 Suara, Curhatan Dede Sunandar Lawan Restu Ibu Viral: Gue 11 Bulan Nganggur
Dinar Candy mengungkap alasan lain menolak perjodohan tersebut. Selain karena usia, dirinya enggan menerima lantaran permasalahan fisik.
"Aku waktu SD tuh suka nonton TV kan, terus di film-film ada cowok-cowok cakep kan, aku pengen nih punya cowok kayak gini eh pas sama bapak aku dijodohin wih itu nggak karu-karuan mukanya," ujarnya.
Cuplikan pengakuan ini dibagikan ulang oleh akun Instagram bundsteutic dan menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit yang justru menuding Dinar Candy berbohong terkait ceritanya dijodoh-jodohkan tersebut.
"Kaya ngarang kak," komentar seorang warganet.
"Ah nggak percaya omongan Dinar Candy," timpal warganet lain.
"Pinter ngibul," celetuk warganet yang berbeda.