Selain Rekam Orang Jepang Tanpa Izin, Selebgram Andrea Gunawan Sebut Punya Anak Pilihan Egois

Senin, 26 Februari 2024 | 08:15 WIB
Selain Rekam Orang Jepang Tanpa Izin, Selebgram Andrea Gunawan Sebut Punya Anak Pilihan Egois
Andrea Gunawan (instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama selebgram Andrea Gunawan atau Catwomanizer mendadak jadi perbincangan publik. Ia menuai kecaman dari berbagai pihak usai diam-diam merekam orang Jepang yang melakukan aktivitas 'panas' saat berada di kereta menuju Nagoya.

Negeri Sakura memiliki aturan dan hukum tersendiri terkait perekaman orang lain tanpa izin. Bahkan tindakan ini bisa diusut oleh kepolisian.

Usai videonya di X viral dan mendapat banyak kecaman, Andrea akhirnya menghapus video tersebut. Meski demikian, sosoknya terlanjur dikuliti warganet termasuk mengenai pandangan hidupnya di media sosial.

Andrea Gunawan merupakan influencer yang kerap membahas mengenai hubungan asmara dan edukasi seksual. Kontennya kerap kali menuai kontroversi lantaran dianggap tabu atau tidak sesuai dengan keyakinan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Goyang Ok Gas Jadi Tren! Viral Bocah SD Senam dengan Lagu Prabowo-Gibran

Andrea Gunawan. (Dok. Instagram/catwomanizer)
Andrea Gunawan. (Dok. Instagram/catwomanizer)

Seperti salah satunya konten mengenai childfree alias memiliih tidak memiliki momongan.

Andrea dalam beberapa kesempatan mengungkap bila dirinya memang tidak ingin memiliki anak. Bahkan dalam salah satu kontennya ia menyebut memiliki anak merupakan pilihan yang egois.

"Punya anak itu pilihan egois," tulisnya cukup besar.

Ia pun menyamakan keegoisan tersebut dengan orang-orang yang memutuskan untuk childfree.

"Sama halnya dengan memilih childfree karena tidak mau dibebani dengan kewajiban tanggungjawab, juga konsekuensi dari punya anak," jelasnya.

Baca Juga: Ria Ricis Belikan Oleh-oleh Mahal Untuk Teuku Ryan dari Jepang, Kode Bakal Rujuk?

Meski demikian, Andrea menganggap keputusan memiliki anak adalah pilihan pribadi yang seharusnya didiskusikan dengan pasangan.

"Dan itu tak apa, asal itu merupakan keputusan sadar yang disepakati oleh pasanganmu," jelasnya.

Keputusan memiliki anak sebaiknya terjadi bukan karena tuntutan dari orang-orang terdekat.

"Bukan untuk memenuhi tuntutan orang tua/mertua, atau karena tekanan dari kerabat, tetangga, juga netizen, atau demi mengikat pasangan ataupun untuk dijadikan dana darurat dan dana pensiun," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI