Suara.com - Komedian Dede Sunandar mengalami lika-liku cobaan yang cukup berat dalam perjalanannya menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi pada Pemilu 2024.
Diketahui, suata yang diperolehnya pada pemilu yang diselenggarakan pekan lalu ternyata tidak cukup untuk mengantarkannya sebagai wakil rakyat. Menurut data KPU per tanggal 22 Februari 2024, Dede hanya berhasil meraih 11 suara saja, ia pun menjadi salah satu kandidat dengan perolehan suara terkecil.
Ternyata, perjuangan Dede tidak hanya terjadi dalam dunia politik saja, namun juga di lingkungan keluarganya. Sebelum Pemilu 2024, Dede mengungkap awalnya seluruh keluarganya termasuk sang istri mendukung keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan.
Tapi, hal itu berubah saat istri Dede, Karen Hertatum berhenti mendukungnya. Adapun alasannya karena biaya kampanye telah menguras keuangan keluarga.
Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Dede Sunandar Didiagnosis Penyakit Kronis yang Membuatnya Sulit Napas
"Pertama dukung, ke sininya enggak. Terutama istri ngapain sih ke sana-sana lagi, orang enggak punya duit kampanye mulu," ungkap Dede.
Sontak saja situasi ini membuat Dede terpaksa mengikuti keinginan sang istri. Dede akhirnya menghentikan kampanye lantaran memiliki keterbatasan dana.
Meski sebelumnya, partai pengusungnya memberikan bantuan dana kampanye, Dede akhirnya harus menjual dua mobil pribadinya untuk membiayai kampanyenya.
Sejak saat itu, Dede hanya dapat melakukan kampanye ketika diberi bantuan dana dari Partai Perindo.
Lebih lanjut, Dede Sunandar juga mengakui jika hidupnya menjadi lebih rumit dan penuh dengan tekanan sejak ia memutuskan untuk menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2024. Betapa tidak, Dede mengaku pernah kesulitan menanggapi permintaan warga di daerah pemilihannya yang berlebihan dan dinilai tidak masuk akal.
Baca Juga: Dari Optimis Menang dengan Ribuan KTP, Dede Sunandar Gigit Jari Hanya Raih 11 Suara
Adapun salah satu diantaranya ada warga yang berani memintanya untuk menyediakan kebutuhan elektronik di daerah tersebut dengan janji akan mengumpulkan banyak dukungan untuk Dede Sunandar.
"Ada yang minta komputer. 'Kalau Mas Dede mau saya gerakin warganya (milih Dede), taruh satu komputer sama printer di sini," ujar Dede.
Pada saat itu, Dede hanya bisa mendengarkan permintaan-permintaan tersebut dan mempertimbangkannya lantaran di saat yang bersamaan, Dede sendiri juga sedang membutuhkan laptop karena miliknya yang sebelumnya sedang rusak.
Selain komputer, warga juga meminta sejumlah uang dengan nominal yang tidak masuk akal.
Dede mengaku diminta untuk rutin memberikan uang sebesar Rp5 juta setiap bulan jika menginginkan suara darinya. "Ada yang minta Rp5 juta per bulan. Buat dirinya sendiri," imbuh Dede.
Mendengar permintaan-permintaan tersebut, Dede mengaku enggan ambil pusing lantaran dirinya juga merasa masih sulit menjalani hidupnya sendiri dan tidak bisa membantu warga tersebut.
"Saya nggak pernah tanggapin yang begitu mah, benalu buat saya. Saya depak. Ngapain? Nyusahin, saya lagi susah," tandasnya.
Kontributor : Anistya Yustika