Suara.com - Agak Laen mencatat prestasi yang membanggakan dalam hal jumlah penonton. Sayangnya film komedi ini menuai kritik dari sejumlah pihak.
Diproduksi oleh Imajinari, Agak Laen menceritakan tentang empat penjaga rumah hantu di pasar malam yang berusaha membuat tempat kerja mereka ramai pengunjung.
Rumah hantu tersebut dianggap membosankan dan tak menyeramkan sama sekali. Hingga akhirnya, seorang caleg bernama Basuki tewas karena serangan jantung di dalamnya.
Tak disangka, arwah Basuki yang gentayangan justru membuat rumah hantu tersebut viral dan menarik perhatian banyak pengunjung.
Baca Juga: Tak Cuma Horor Mencekam, Kurban Budak Iblis Juga Suguhkan Alur Cerita yang Kuat
Agak Laen dibintangi sederet komika ternama seperti Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, Oki Rengga, Arie Kriting dan banyak lagi.
Plot cerita yang fresh dan menghibur, ditambah akting natural para pemainnya membuat film ini booming di tanah air.
Sejak dirilis perdana pada 1 Februari 2024, Agak Laen telah meraup 6.615.162 hingga berita ini dibuat.
Pencapaian ini membuat Agak Laen menjadi film Indonesia terlaris kelima sepanjang masa.
Sayangnya beberapa pihak melayangkan kritik keras terhadap penggambaran disabilitas dan orang ketiga dalam rumah tangga (pelakor) yang terkesan merendahkan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Karya Terbaik Dari Ernest Prakasa, Nomor 3 Masterpiece!
Terdapat karakter bernama Obet (Sadana Agung Sulistya) diceritakan bisu dan Intan (Indah Permatasari) yang dicap pelakor karena menjadi simpanan Basuki.
Seorang warganet di X mengutarakan bagaimana dirinya merasa tak nyaman setiap kali menonton adegan-adegan Obet dan Intan dalam film arahan Muhadkly Acho ini.
"Mau tahu nggak enaknya nonton film sekian juta orang merasa lucu itu? Dari bangku penonton ada yang nyeletuk 'Dih apaan tuh pelakor geblek banget, nggak ada gunanya. Dasar pelakor!'" tulis warganet tersebut.
"Juga yang komen 'Mampus lu bencong.' Dan yang lebih bikin menyesakkan dadaku lagi: semua adegan orang disabilitas," lanjutnya.
Tak dipungkiri, adegan Obet memang sukses mengundang gelak tawa pemirsa.
"Melihat satu studio terpingkal-pingkal di setiap adegan Obet itu, sangatlah mengganggu. Gue nggak ketawa, gue diam, nahan marah. Nggak etis," ungkapnya.
Ada beberapa kritik serupa yang datang dari akun lain. Salah satunya sempat ditanggapi oleh Ernest Prakasa selaku produser.
"Terima kasih banyak untuk ulasannya, masukannya diterima dengan baik. Akan jadi catatan untuk kami moving forward. All the best," balas Ernest.
Kontributor : Chusnul Chotimah