Suara.com - Kasus meninggalnya anak Tamara Tyasmara, Dante, masih terus menuai perhatian publik. Menurut kabar yang selama ini beredar, Tamara Tyasmara diduga bersekongkol dengan kekasihnya, Yudha Arfandi yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Dante.
Penetapan Yudha sebagai tersangka tersebut berdasarkan rekaman CCTV serta sejumlah hasil autopsi yang dilakukan pada jasad Dante.
Di tengah huru-hara kasus ini, psikolog Wiwik Anggraini dalam tayangan video yang beredar di media sosial mengatakan bahwa Tamara Tyasmara tidak terlihat menunjukkan adanya kekecewaan.
Wiwik menyebut, tampak adanya kejanggalan saat melihat respon Tamara setelah tujuh hari kematian sang anak. Kejanggalan-kejanggalan tersebut ditemukannya setelah melihat sejumlah foto yang beredar di media sosial.
Baca Juga: Kasus KDRT Angger Dimas Muncul Lagi, Tamara Tyasmara Tegaskan Tak Terkait dengan Kematian Dante
"Dari senyumnya itu kayak bukan menandakan bahwa dia itu kehilangan yang seperti apa gitu, ya, matanya juga nggak sembap sama sekali," ungkap Wiwik.
"Artinya bisa jadi memang sebelum peristiwa itu sudah ada hubungan tidak harmonis antara anak dengan ibunya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wiwik juga menyinggung luka lebam di tubuh Dante.
"Seharusnya, itu juga ditelusuri bagaimana luka itu bisa ada sebelum meninggal," sambung Wiwik.
"Tapi memang tidak ada nampak kecewa yang berat karema bisa lihat dari selfie dia di depan karangan bunga yang masih bisa senyum. Kok bisa, ya, sekuat itu? Ya, memang mental orang beda-beda, tapi ada apa dengan mental dia?" paparnya.
Baca Juga: Nenek Dante Minta Yudha Arfandi Dihukum Mati
Selain itu, Wiwik justru melihat bahwa Tamara seolah merasa harus menutupi hal yang sengaja dipendamnya.
"Saya lihat energi kekecewaan dan kesedihan tidak ada, lebih kebingungan karena masalah runyam dan seolah-olah dia sibuk menutupi itu," tandas Wiwik.
Sementara itu, kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin mengaku kliennya kelelahan pasca diperksa beberapa hari lalu.
"Dikarenakan kondisi klien kami capek, nanti kita akan reshedule untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Sandy.
"Intinya ke depannya kalau ada panggilan, kita akan kooperatif," tandas Sandy.
Kontributor : Anistya Yustika