Ngeri! Aksi Sundut Rokok Diklaim Perbuatan Normal di Geng Putra Vincent Rompies

Rabu, 21 Februari 2024 | 13:15 WIB
Ngeri! Aksi Sundut Rokok Diklaim Perbuatan Normal di Geng Putra Vincent Rompies
Anggota Geng Tai Kasus Bullying SMA Binus Serpong. (Twitter/ @tanyarlfes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi dan pihak Binus School Serpong memang belum memaparkan kronologi jelas tentang aksi bullying yang melibatkan putra Vincent Rompies, Legolas. Hanya saja, di media sosial sudah ramai beredar narasi tentang kronologi peristiwa.

Sebagaimana terlihat di platform media sosial X, Rabu (21/2/2024), akun @korbangengtai memposting cerita seseorang yang mengaku salah satu murid tingkat akhir di Binus School Serpong. Ia menjelaskan bahwa geng yang diikuti putra Vincent Rompies sudah ada sejak 9 tahun lalu.

“GT sudah ada selama 9 tahun,” ujarnya.

Orang tersebut, dalam ceritanya, turut menjelaskan bahwa video yang belakangan ramai beredar merupakan salah satu kegiatan yang biasa terjadi di lingkungan anak-anak geng.

Kegiatan tersebut merupakan bagian perploncoan untuk calon anggota baru dan sudah disetujui.

“Semua anggota GT selalu ditatar, tidak dibeda-bedakan. Semua tataran divideokan dan dilakukan atas persetujuan orang yang ditatar,” terang sang murid.

Sementara untuk aksi menyundut dengan rokok, murid itu menerangkan bahwa kegiatan tersebut sudah jadi tradisi di lingkungan geng yang diikuti putra Vincent Rompies.

“Memang ada semacam tradisi menyundut. Itu aksi yang sangat normal untuk para GT. Bukan untuk menyakiti, tetapi memang budaya. Mungkin semacam branding,” paparnya.

Hanya saja, kegiatan perploncoan untuk calon anggota geng baru yang diikuti putra Vincent Rompies biasanya tidak disertai unsur kekerasan. Peristiwa yang saat ini viral diklaim baru pertama terjadi.

Baca Juga: Korban Bullying Putra Vincent Rompies cs Kini Disebut Anak Koruptor, Netizen: Kawal Kasus Geng Tai Dulu

“Tataran atau ospek biasanya hanya bercandaan seperti nyanyi, gombal-gombalan, diplorot celana dan hal-hal memalukan lain,” jelas murid tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI