Suara.com - Angelica Simperler memang ikut bersimpati dengan kasus kematian putra DJ Angger Dimas dan Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante. Hanya saja, Angelica masih heran dengan sikap Tamara yang dengan gampangnya menitipkan Dante ke Yudha Arfandi, yang kini dikabarkan sudah jadi mantan kekasih.
"Sebaik apa pun orang di luar sana, kan tetap enggak ada darah daging dengan anak kita ya, jadi nggak akan 100 persen menyayangi. Bisa saja cuma menyayangi karena ibunya," ujar Angelica Simperler, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Apalagi, belakangan terungkap bahwa Yudha Arfandi pernah terlibat kasus kekerasan dengan pengusaha Putra Siregar pada 2022 lalu.
"Sebelumnya kan sudah ada kasus juga dari perilaku sebelumnya. Mestinya jangan langsung 100 persen percaya," kata Angelica Simperler.
Baca Juga: Postingan Soal Faktor X Pacar Tamara Tyasmara Viral, Angelica Simperler: Ini Bukan Asal Ngomong
Sebagai sesama ibu, Angelica Simperler tahu betul bahwa berat untuk mereka menitipkan anak ke orang lain. Terlepas status Yudha Arfandi sebagai calon suami, perempuan 37 tahun ini merasa Tamara Tyasmara tidak semestinya langsung memberikan kepercayaan penuh untuknya menjaga Dante.
"Aku aja belum berani nitipin anak 100 persen ke babysitter. Kecuali di rumah ada ibuku, baru berani ninggalin. Aku selalu mementingkan anakku dulu, yang lain belakangan," imbuh bintang sinetron Angel's Diary ini.
Oleh karenanya, Angelica Simperler tidak heran kalau banyak yang menuding Tamara Tyasmara kelewat bucin dengan Yudha Arfandi, sampai lalai memprioritaskan keselamatan Dante.
"Kalau sudah jatuh cinta sama orang, memang jadi banyak yang ketutup. Cuma orang sekitar kita tetap bisa lihat," ucap Angelica Simperler.
Angelica Simperler pun berharap, kasus Tamara Tyasmara bisa benar-benar jadi pelajaran untuk para ibu muda di luar sana. "Utamakan anak lah. Fokus aja sama anak," tutur ibu dua anak ini.
Sebagaimana diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di kolam renang Taman Air Tirtamas, Pondok Kelapa, Jakarta pada 27 Januari 2024. Kabar kematian Dante pertama diumumkan ke publik oleh sang ibu, Tamara Tyasmara pada 28 Januari 2024.
Saat itu, Dante diduga meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang. Namun, cerita kematian Dante berubah setelah kasusnya ditangani polisi. Hasil rekaman CCTV kolam renang tempat Dante diduga tenggelam menunjukkan rekaman peristiwa yang jauh berbeda dari asumsi masyarakat.
Terlihat jelas dalam rekaman CCTV, Dante berenang didampingi Yudha Arfandi. Di salah satu momen yang terekam, Yudha membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali, dengan durasi waktu yang bervariatif. Antara lain 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik. Percobaan yang terakhir dilakukan selama 54 detik," papar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam giat rilis belum lama ini.
Bukan cuma membenamkan, Yudha Arfandi juga beberapa kali melakukan gerakan untuk menghalau Dante saat ingin menepi ke pinggiran kolam.
Yudha Arfandi sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya usai dilakukan penangkapan pada 9 Februari 2024. Yudha yang awalnya dikenakan dugaan kelalaian, kini terancam pidana mati atas kekerasan terhadap anak hingga pembunuhan berencana.
Angelica Simperler sebelumnya menyatakan dukungan untuk penyebab kematian Dante bisa diusut tuntas. Ia mau Yudha Arfandi tidak mendapat jalan pintas untuk lolos dari jerat hukum lagi, seperti ketika terlibat kasus kekerasan dengan Putra Siregar.