Suara.com - Kasus perundungan yang terjadi di BINUS School Serpong tengah menuai atensi publik. Kasus ini semakin viral dengan dugaan terlibatnya anak artis Vincent Rompies, Legolas Rompies.
Pelaku perundungan yang menyebabkan korban dirawat di rumah sakit ini disebut bergabung dalam satu geng yang sama. Geng tersebut bernama Geng Tai dan sempat menempati trending topic di Twitter.
Setiap nama serta detail perlakuan perundungan yang terjadi pun telah terungkap. Kertas yang bertuliskan tangan sebagai bukti catatan itu diunggah ulang oleh akun Instagram @lambe_danu.
Melalui kertas tersebut, ada tujuh nama yang menjadi pelaku perundungan. Salah satunya adalah anak sulung Vincent Rompie dan Fifi Karamoy.
Baca Juga: Kronologi Kasus Perundungan di Binus School, Salah Seorang Pelaku Anak Vincent Rompies
Simak daftar lengkapnya di bawah ini.
1. Keanu
Terduga pelaku bernama Keanu ini melakukan lebih dari satu kekerasan. Dimulai dari pemukulan, sundut menggunakan rokok, hingga membakar tangan dengan korek api.
2. Gavin
Gavin melakukan perlakuan yang sama dengan Keanu, yaitu pemukulan ditambah dengan penjambakan. Namun ia juga melakukan tindakan yang lebih ekstrim, tercatat berupa melayangkan ancaman pembunuhan dan pelecehan.
3. Mada
Terduga pelaku ketiga disebut melalukan pemukulan kepada korban. Kekerasan yang dilakukannya tidak hanya secara fisik, namun juga verbal.
4. Tommy
Daftar keempat diisi oleh siswa bernama Tommy. Ada tiga tindakan perundungan yang dilakukannya, menendang kaki kanan, menonjok perut, hingga memiting.
5. Zahran
Zahran menjadi terduga pelaku perundungan yang memberikan instruksi terkait kaderisasi. Ia meminta korban untuk melakukan push up hingga squat gendong. Ia juga mencubit dada korban sebanyak 20 kali.
6. Legolas
Anak dari Vincent Rompies ini dilaporkan melakukan dua tindakan perundungan. Pertama, mengikat tangan korban dengan tali gorden hingga memegang tangan korban dari belakang saat perundungan terjadi.
7. Elang
Aksi ekstrim lainnya dilakukan oleh siswa bernama Elang. Terduga pelaku tercatat melakukan kekerasan ke korban dengan mencekik leher.