Suara.com - Uya Kuya dituduh melakukan pelanggaran pemilu. Ini karena ia diduga kampanye pada hari pencoblosan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Uya Kuya dengan segera membantah tuduhan pelanggaran pemilu. Bapak dua anak ini membeberkan peristiwa yang terjadi pada Rabu, 14 Februari 2024.
"Pas hari pencoblosan, saya memang ke Malaysia, lagi ngurus orang yang mau saya pulangkan karena sakit," kata Uya Kuya saat dihubungi Suara.com, Sabtu (17/2/2024).
Bersamaan dengan itu, Uya Kuya juga datang ke TPS untuk melihat pemungutan suara. Tiba di sana, ia dikerubungi orang-orang yang hendak meminta foto.
Baca Juga: Adik Pacar Tamara Tyasmara Singgung Rekaman CCTV Settingan, Uya Kuya Ngamuk: Otak Mana?
"Tapi tidak memakai atribut apa-apa, nggak kampanye juga, tidak ngomong apa, orang datang minta foto dan ngomong 'hidup Uya!, 'Prabowo' saya nggak ngomong apa-apa," kata Uya Kuya.
"Malah saya bilang, saya nggak boleh kampanye dan tidak mengeluarkan jari apa pun," ujar presenter 48 tahun ini.
Uya Kuya balik menantang, jika orang-orang yang menyebutnya melakukan pelanggaran, suami Astrid Kuya ini menagih bukti.
"Jadi kalau ada bukti, kasih aja. Nggak bakal ada," ucapnya.
Uya Kuya juga membantah soal tuduhan yang mengatakan dirinya akan naik ke tong untuk kampanye.
Baca Juga: Kampanye Nyentrik Uya Kuya, Blusukan Basah- kuyup Sambil Sentil Caleg 'Bagi Gocap'
Artis lulusan S1 Universitas Indonesia menekankan, memahami normal dan aturan. Sehingga tidak mungkin melakukan tindakan memalukan.
"Mana fotonya? Nggak ada berdiri di atas tong. Saya ini orang berpendidikan, terpelajar, mana mungkin saya melakukan yang ada efek pelanggaran," kata Uya Kuya.
Mantan personel Tofu ini menambahkan, "Kalau saya orang udik, mungkin aja saya melakukan itu. Tapi kan saya nggak."
Sebelum memberikan klarifikasi, dugaan soal Uya Kuya melanggar pemilu hadir dari keterangan Direktur Migrant Care Wahyu Susilo. Pihaknya mendapat laporan bahwa Uya Kuya melakukan kampanye di TPS World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami mendapatkan tindak pelanggaran pidana pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan, yaitu ini dilakukan Uya Kuya," kata Wahyu Susilo dalam jumpa pers secara daring, Sabtu (17/2/2024).
"Kalau kita analisis lebih jauh, apakah itu kampanye? Bisa dibilang iya," kata Wahyu lagi.
Pihaknya juga berencana melaporkan dugaan pelanggaran tersebut ke Bawaslu.