Suara.com - Pelawak Alfiansyah Bustami atau Komeng akhirnya berbicara lebih serius soal alasan mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI.
Komeng merasa terpanggil untuk memperjuangkan hak-hak para pelawak yang selama ini terabaikan, bahkan oleh rekan seprofesinya sendiri yang sudah duduk di parlemen.
“Orang seperti kami ini kadang kurang diperhatikan ya. Sama temen-temen juga, yang udah di sana juga kurang memperhatikan,” ungkap Komeng di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Keresahan bermula ketika Komeng dan para pelawak lain yang tergabung di Persatuan Seniman Komedi Indonesia atau PASKI ingin membuat hari perayaan khusus bagi industri mereka.

“Awalnya ya dari Hari Komedi itu. Saya pengin Hari Komedi itu ada,” kisah Komeng.
Komeng bersama para pelawak PASKI mengajukan permohonan perayaan Hari Komedi setiap 27 September lewat Jarwo Kwat selaku ketua umum. Permohonan diajukan ke DPR RI, dengan harapan diteruskan ke presiden.
“Jarwo pernah mengajukan ke DPR,” ujar Komeng.
Hanya saja, permohonan penetapan Hari Komedi tidak pernah diteruskan ke presiden, entah karena alasan apa. Momen itu lah yang akhirnya jadi titik awal keinginan Komeng memperjuangkan hak para pelawak lewat parlemen.
“Jadi permohonan diterima, tapi tetap mereka nggak bisa mengabulkan. Harus ke eksekutif katanya. Awalnya dari situ aja. Ane mikir, ‘Kok berkesenian mau minta hari aja susah banget?',” kata Komeng.
Baca Juga: Bingung Tak Lihat Foto Komeng di Surat Suara, Reaksi Bunda Corla Jadi Sorotan

Dengan maju lewat DPD RI, Komeng berharap bisa lebih luwes menyuarakan aspirasi tanpa harus memikirkan kepentingan partai pengusung. Komeng menduga, pengesahan Hari Komedi selama ini terganjal oleh benturan kepentingan partai politik.