Suara.com - Usai meraih suara tertinggi dalam perhitungan sementara, Alfiansyah Bustami alias Komeng sempat menyampaikan bahwa visi misinya ingin membentuk Indonesia sepeti Korea Selatan yang mampu menjajah negara lain melalui seni dan budayanya.
Namun, tujuan utama Komeng mencalonkan diri sebagai anggota DPD dapil Jawa Barat karena ingin memperjuangkan Hari Komedi.
"Saya hanya ingin membela Hari Komedi, tapi terlalu sulit tidak masuk, tidak masuk. Apakah kalau saya masuk ke dalam bisa?" kata Komeng dilansir dari CNN, Jumat (16/2/2024).
Sebab, Komeng merasa Hari Komedi seharusnya ada seperti Hari Film dan Hari Musik yang selalu dirayakan tiap tahunnya.
"Semua hari di bidang seni ada, Hari Film, Hari Musik. Tapi, Hari Komedi ini belum ada," ujar Komeng.
Sebelum terjun ke dunia politik. Komeng dan teman-teman seniman lainnya di Persatuan Seniman Komedi sudah berusaha untuk memperjuangkan Hari Komedi tersebut tetapi tak berhasil.
"Waktu itu kami teman-teman di persaturan seniman komedi, kebetulan saya pernah jadi ketua di Jabar. Nah itu saya mengajukan Hari Komedi tapi belum ada sampai sekarang sudah beberapa kali ganti ketua umum," ujar Komeng.
Bila Hari Komedi itu mendapat persetujuan, Komeng ingin momen itu jatuh tepat di tanggal lahir Bing Slamet, salah satu maestro lawak Indonesia pada masanya bersama Kwartet Jaya.
"Gara-garanya cuman itu (Hari Komedi). Kalau ada Hari Komedi jatuhnya tanggal 27 September, hari lahirnya Bing Slamet. Saya sudah bicara dengan putranya, Adi Bing Slamet dan dia setuju," ujar Komeng.
Baca Juga: Suara Komeng Makin Tak Terbendung, Hampir 800 Ribu Menuju DPD RI
Karena sulitnya mendapatkan hal itu, Komeng memutuskan mencalonkan diri sebagai anggota DPD. Sebab, komedian 53 tahun ini beranggapan kekuatan orang dalam sangat diperlukan bila ingin Hari Komedi dikabulkan.