Suara.com - Tamara Tyasmara sudah menjalani tes kejiwaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/2/2024) terkait meninggalnya sang anak, Dante. Ia menjalani asesmen sekitar 3 jam.
“Kurang lebih tadi ada sepuluh pertanyaan,” ujar Tamara Tyasmara usai tes kejiwaan.
Tidak dijelaskan secara rinci oleh Tamara Tyasmara terkait seperti apa jalannya tes kejiwaan yang ia ikuti. Tamara cuma menyampaikan bahwa pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan keseharian Dante semasa hidup.
“Lebih membahas tentang Dante itu seperti apa,” kata Tamara Tyasmara.
Baca Juga: Pihak Sekolah Ungkap Kondisi Psikis dan Kegiatan Renang Dante di Sekolah
Hubungan Tamara Tyasmara dan kekasihnya, Yudha Arfandi juga didalami oleh tim psikologi forensik yang memimpin tes kejiwaan. Namun lagi-lagi, Tamara tidak bisa menyampaikan rinciannya.
“Intinya saya tunjukkin HP saya tadi. Semuanya sudah saya sampaikan ke tim forensik,” papar Tamara Tyasmara.
Tes kejiwaan Tamara Tyasmara belum selesai. Ia meminta penundaan karena kelelahan.
“Kami akan reschedule lagi untuk pemeriksaan lebih lanjut, karena klien kami capek,” kata pengacara Tamara Tyasmara, Sandy Arifin.
Belum ada informasi lebih detail tentang kapan tes kejiwaan Tamara Tyasmara dilanjutkan. Tim pengacara Tamara cuma bisa memastikan bahwa kliennya akan kooperatif saat diminta datang lagi.
Baca Juga: Tiba di Polda Metro, Tamara Tyasmara Jalani Tes Kejiwaan untuk Penyidikan Kasus Kematian Dante
“Intinya ke depannya kalau ada panggilan lagi, kami akan kooperatif,” ucap Sandy Arifin.
Sebagaimana diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di salah satu kolam renang umum di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta pada 27 Januari 2024. Kabar kematian Dante pertama diumumkan ke publik oleh sang ibu, Tamara Tyasmara pada 28 Januari 2024.
Saat itu, Dante diduga meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang. Tamara Tyasmara sempat menyinggung soal adanya insiden di kolam renang yang melibatkan Dante.
Namun, cerita kematian Dante berubah setelah kasusnya ditangani polisi. Hasil rekaman CCTV kolam renang tempat Dante diduga tenggelam menunjukkan rekaman peristiwa yang jauh berbeda dari asumsi masyarakat.
Terlihat jelas dalam rekaman CCTV, Dante berenang didampingi kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi. Di salah satu momen yang terekam, Yudha tampak secara sengaja beberapa kali membenamkan tubuh Dante ke air.
"Pelaku membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali, dengan durasi waktu yang bervariatif. Antara lain 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik. Percobaan yang terakhir dilakukan selama 54 detik," papar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.
Bukan cuma membenamkan, Yudha Arfandi juga beberapa kali melakukan gerakan untuk menghalau Dante saat ingin menepi ke pinggiran kolam.
"Setiap korban mau menggapai ke tepian kolam, tersangka terus menarik badan korban maupun kaki korban agar terus berenang. Tersangka melakukan hal tersebut kurang lebih empat kali," jelas Wira Satya Triputra.
Yudha Arfandi sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya usai dilakukan penangkapan pada 9 Februari 2024 kemarin. Yudha yang awalnya dikenakan dugaan kelalaian, kini terancam pidana atas kekerasan terhadap anak hingga pembunuhan berencana.