Suara.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kalah jauh dari hasil hitung cepat atau quick count. Hasil quick count menunjukkan keunggulan paslon nomor urut 03, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Tentunya, hal ini menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan pendukung Ganjar dan Mahfud MD. Termasuk salah satunya adalah putra dari Ganjar Pranowo, Alam Ganjar.
Melalui unggahan terbarunya, Alam Ganjar menunjukkan rasa sayang dan bangganya terhadap Ganjar Pranowo meskipun sang ayah kalah dalam perhitungan quick count.
Dalam unggahan itu, Alam mengunggah salah satu momen terbaiknya bersama sang ayah ketika dirinya masih kecil. Dalam foto, Alam yang mengenakan kaos hitam dan celana denim tampak nyaman berada dalam gendongan Ganjar yang mengenakan kaos bermotif garis-garis.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Skeptis, Kok Bisa PDIP Unggul Tapi Nggak Bisa Dongkrak Suaranya?
Dalam keterangan unggahan tersebut, Alam menyampaikan rasa bangganya terhadap sang ayah yang telah berjuang sebaik mungkin dalam Pemilu 2024 kali ini bersama dengan Mahfud MD.
Selain itu, Alam Ganjar juga mengungkapkan rasa syukurnya karena memiliki sosok ayah seperti Ganjar. Bagi Alam, menjadi putra dari Ganjar adalah anugerah terbesar dalam hidupnya.
"Tidak pernah malu dan menyesal untuk berjuang. God's greatest gift is giving me chance to call you ayah," tulisnya dalam caption dilansir dari Instagram @alamganjar, Rabu, 14 Februari 2024.
Unggahan Alam Ganjar tersebut mendapat respons beragam dari warganet. Ada warganet yang memberikan doa dan dukungan terhadapnya, namun ada pula warganet yang malah memberikan respon nyinyir.
"Gak kuat kalau soal anak. Semangat Alam Ganjar, perjalanan masih panjang," dukung warganet.
Baca Juga: Ganjar Kaget, Suara PDIP Lebih Tinggi dari Dirinya; Agak Anomali Ya
"Bagaimanapun dia hanyalah seorang anak yang ingin yang terbaik untuk keluarganya," tulis warganet lain.
"Gak jadi dikawal paspampres," nyinyir warganet.
"Denger-denger Atikoh (Ibunda Alam Ganjar) bongkar koper nggak jadi ke istana," julid warganet.
Kontributor : Anistya Yustika