Suara.com - Pakar Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri meminta pihak kepolisian mengesampingkan kedekatan tersangka Yudha Arfandi dengan anak Tamara Tyasmara, Raden Andante atau Dante.
Menurut Reza Indragiri, klaim dari pihak tersangka tidak sepatutnya dipercaya begitu saja.
"Ketika tadi dikatakan bahwa pelaku dekat dengan anak tersebut, maka karena ini kasus pidana, sudah sepatutnya kita tidak serta merta percaya terhadap penilaian apalagi klaim," ujar Reza Indragiri, mengutip dari Sapa Indonesia Malam, yang diunggah Minggu (11/2/2024).
Pasalnya, Reza Indragiri menerangkan, bahwa orang dewasa yang melakukan dugaan tindak pidana terhadap anak kecil sebenarnya memiliki tipu muslihat.
Baca Juga: Sahabat Buktikan Tamara Tyasmara Sedih Kehilangan Putranya, Tangisi Dante hingga Tak Sadarkan Diri
"Acap kali, orang-orang dewasa yang melakukan viktimisasi terhadap anak-anak adalah tidak sungguh-sungguh dengan membangun kepercayaan," imbuhnya.
"Tapi sesungguhnya memiliki tipu muslihat atau memiliki kepentingan-kepentingan di balik itu," katanya melanjutkan.
Pelaku membangun relasi hanya untuk mendekati korbannya sekaligus pengasuhnya agar percaya.
"Pelaku agar bisa mendeteksi diri si calon korbannya, dalam hal ini anak, sekaligus membangun kepercayaan dari pihak yang semestinya melindungi," katanya menandaskan.
Diketahui, CCTV menunjukkan bahwa Yudha Arfandi menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali ke dalam kolam renang.
Baca Juga: Dokter Forensik Beberkan Penyebab Lebam di Tubuh Dante
Namun, hal itu dibantah tersangka. Yudha Arfandi beralibi saat itu sedang melatih pernapasan anak sang kekasih, Tamara Tyasmara.
"Latihan pernapasan. Biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2024).
Kini, Yudha Arfandi telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik Subdit Jatanas Polda Metro Jaya.