Suara.com - Tim dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jasad Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante akhirnya menjawab rasa penasaran publik tentang lebam yang ditemukan di tubuh sang lelaki cilik. Mereka memastikan lebam timbul bukan karena hasil kekerasan.
"Lebam mayat itu normal. Orang setelah meninggal pasti timbul lebam," ungkap Dokter Farah dari perwakilan kedokteran forensik dalam giat rilis pengungkapan penyebab kematian Dante di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/2/2024).
Kalau ada tindak kekerasan, tim dokter forensik pasti menemukan bekas lain dari tubuh Dante, seperti retak tulang atau pendarahan dalam.
"Kami tidak menemukan retak tulang atau pendarahan atau resapan darah," papar Farah.
![Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi dihadirkan sebagai tersangka kasus kematian Dante dalam giat rilis Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/12/59995-pacar-tamara-tyasmara-yudha-arfandi.jpg)
Tim dokter forensik juga tidak menemukan luka gigitan yang diklaim hasil perbuatan Tamara Tyasmara saat coba membangunkan Dante di rumah sakit.
"Mungkin ada sebelum pembusukan ya, tapi karena saya melihat setelah pembusukan, jadi tidak saya temukan," kata Farah.
"Jenazah kan sudah 10 hari dimakamkan, jadi beberapa kulit di tubuhnya sudah menghilang. Jenazah almarhum sudah mulai dekomposisi," sambungnya.
Satu-satunya temuan yang membantu penyidikan Polda Metro Jaya dari pemeriksaan forensik adalah tanda-tanda Dante kekurangan oksigen setelah dinyatakan meninggal dunia. Hal itu menguatkan dugaan Dante sengaja ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi selaku tersangka.
"Dari keterangan awal dokter yang menangani, memang ditemukan tanda-tanda terendam itu, berupa tangan keriput, bibir keunguan, jari-jari keunguan. Itu tanda-tanda kekurangan oksigen," jelas Farah.
Baca Juga: Yudha Arfandi 12 Kali Tenggelamkan Dante dan Halau Tiap Kali Anak Tamara Tyasmara Ingin Menepi
Dugaan diperkuat dengan hasil autopsi organ dalam Dante, yang menunjukkan temuan tumbuhan air di dalamnya. Paru-paru yang mulai mencair 10 hari setelah dimakamkan juga diduga kuat berkaitan dengan upaya menenggelamkan Dante.