Dokter Forensik Beberkan Penyebab Lebam di Tubuh Dante

Senin, 12 Februari 2024 | 17:25 WIB
Dokter Forensik Beberkan Penyebab Lebam di Tubuh Dante
Tamara Tyasmara. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jasad Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante akhirnya menjawab rasa penasaran publik tentang lebam yang ditemukan di tubuh sang lelaki cilik. Mereka memastikan lebam timbul bukan karena hasil kekerasan.

"Lebam mayat itu normal. Orang setelah meninggal pasti timbul lebam," ungkap Dokter Farah dari perwakilan kedokteran forensik dalam giat rilis pengungkapan penyebab kematian Dante di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/2/2024).

Kalau ada tindak kekerasan, tim dokter forensik pasti menemukan bekas lain dari tubuh Dante, seperti retak tulang atau pendarahan dalam.

"Kami tidak menemukan retak tulang atau pendarahan atau resapan darah," papar Farah.

Baca Juga: Yudha Arfandi 12 Kali Tenggelamkan Dante dan Halau Tiap Kali Anak Tamara Tyasmara Ingin Menepi

Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi dihadirkan sebagai tersangka kasus kematian Dante dalam giat rilis Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].
Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi dihadirkan sebagai tersangka kasus kematian Dante dalam giat rilis Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].

Tim dokter forensik juga tidak menemukan luka gigitan yang diklaim hasil perbuatan Tamara Tyasmara saat coba membangunkan Dante di rumah sakit.

"Mungkin ada sebelum pembusukan ya, tapi karena saya melihat setelah pembusukan, jadi tidak saya temukan," kata Farah.

"Jenazah kan sudah 10 hari dimakamkan, jadi beberapa kulit di tubuhnya sudah menghilang. Jenazah almarhum sudah mulai dekomposisi," sambungnya.

Satu-satunya temuan yang membantu penyidikan Polda Metro Jaya dari pemeriksaan forensik adalah tanda-tanda Dante kekurangan oksigen setelah dinyatakan meninggal dunia. Hal itu menguatkan dugaan Dante sengaja ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi selaku tersangka.

"Dari keterangan awal dokter yang menangani, memang ditemukan tanda-tanda terendam itu, berupa tangan keriput, bibir keunguan, jari-jari keunguan. Itu tanda-tanda kekurangan oksigen," jelas Farah.

Baca Juga: Gilang Dirga Sebut Tersangka Kematian Dante Biadab: Gue Punya Anak, Ngelihat Kayak Gitu Emosi

Dugaan diperkuat dengan hasil autopsi organ dalam Dante, yang menunjukkan temuan tumbuhan air di dalamnya. Paru-paru yang mulai mencair 10 hari setelah dimakamkan juga diduga kuat berkaitan dengan upaya menenggelamkan Dante.

"Dari hasil pemeriksaan sumsum tulang dan hati, kami temukan tumbuhan air ganggang. Paru-parunya mulai mencair juga kami asumsikan karena terlalu banyak air yang masuk," papar Farah.

Sebagaimana diketahui, kabar kematian Dante bukan cuma disorot gara-gara dugaan tenggelam. Temuan lebam serta bekas luka gigitan di tubuh memunculkan dugaan kekerasan terhadap Dante.

Tamara Tyasmara sendiri sempat buka suara soal dugaan kekerasan terhadap Dante. Ia menyebut keberadaan lebam hingga luka bekas gigitan merupakan hasil perbuatannya saat berusaha membangunkan Dante.

"Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semuanya, buat ada respon. Sebadan juga aku cubit semua. Itu niat aku mau bangunin Dante," jelas Tamara Tyasmara usai proses autopsi Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta.

Cerita Tamara Tyasmara pun disorot setelah polisi menetapkan kekasihnya, Yudha Arfandi sebagai tersangka dari kasus kematian Dante. Publik menyebut penjelasan Tamara tidak masuk akal dari segi medis.

"Dalam ilmu kedokteran jelas, orang yang meninggal kalau dicubit nggak ada lebam atau bekas-bekas, karena darah sudah tidak mengalir," kata salah satu pengguna media sosial, yang pernyataannya kemudian disorot dan dibenarkan banyak orang.

Polda Metro Jaya sendiri masih membuka kemungkinan soal peluang bertambahnya jumlah tersangka dari kasus kematian Dante. Mereka masih mendalami data-data yang sekarang dimiliki untuk melakukan pengembangan.

Sebagaimana diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di salah satu kolam renang umum di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta pada 27 Januari 2024. Kabar kematian Dante pertama diumumkan ke publik oleh sang ibu, Tamara Tyasmara pada 28 Januari 2024.

Saat itu, Dante diduga meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang. Tamara Tyasmara sempat menyinggung soal adanya insiden di kolam renang yang melibatkan Dante.

Namun, cerita kematian Dante berubah setelah kasusnya ditangani polisi. Hasil rekaman CCTV kolam renang tempat Dante diduga tenggelam menunjukkan rekaman peristiwa yang jauh berbeda dari asumsi masyarakat.

Yudha Arfandi. [Ist]
Yudha Arfandi. [Ist]

Terlihat jelas dalam rekaman CCTV, Dante berenang didampingi kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi. Di salah satu momen yang terekam, Yudha tampak secara sengaja membenamkan tubuh Dante ke air dalam rentang waktu yang cukup lama.

Yudha Arfandi sendiri sudah ditahan oleh penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya usai dilakukan penangkapan pada 9 Februari 2024 kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI