Suara.com - Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi sempat mengaku ke polisi soal alasan membenamkan Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante ke kolam renang. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk melatih pernapasan Dante.
"Latihan pernapasan. Biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2024).
Namun hari ini, Senin (12/2/2024), polisi membeberkan fakta dari rekaman CCTV detik-detik Dante ditenggelamkan. Yudha Arfandi membenamkan tubuh Dante sebanyak 12 kali, dengan rentang waktu bervariasi.
Yudha Arfandi ternyata mengeluarkan Dante dari air saat ada penjaga kolam renang yang melintas.
"Jadi di dalam hasil analisis video, ada indikasi bahwa di durasi pendek ditenggelamkan itu ada lifeguard yang ikut melihat," imbuh Wira Satya Triputra.
Yudha Arfandi baru benar-benar bisa melancarkan aksinya di percobaan ke-12, atau upaya terakhir untuk membenamkan Dante. Ia memaksa Dante menahan napas di air selama hampir satu menit. "Yang upaya terakhir itu sebanyak 54 detik," kata Wira Satya Triputra.
Bukan cuma membenamkan, Yudha Arfandi juga beberapa kali melakukan gerakan untuk menghalau Dante saat ingin menepi ke pinggiran kolam.
"Setiap korban mau menggapai ke tepian kolam, tersangka terus menarik badan korban maupun kaki korban agar terus berenang. Tersangka melakukan hal tersebut kurang lebih empat kali," ucap Wira Satya Triputra.
Temuan dari rekaman CCTV diperkuat hasil pemeriksaan forensik, yang menunjukkan indikasi Dante memang ditenggelamkan.
"Dari keterangan awal dokter yang menangani, memang ditemukan tanda-tanda terendam itu, berupa tangan keriput, bibir keunguan, jari-jari keunguan. Itu tanda-tanda kekurangan oksigen," ujar Dokter Farah dari pihak forensik.