Alissa Wahid kemudian menjelaskan kenapa Pilpres kali ini justru butuh dua putaran. Pertama, ketiga paslon bukan cuma harus merebut 51 persen total suara saja untuk dinyatakan menang.
“Ada juga syarat minimal untuk dapat 20 persen suara di 19 provinsi, untuk memastikan pemerataan. Kalau hanya 51 persen saja, bisa jadi itu cuma dari Jawa. Bisa-bisa para paslon hanya kerja kampanye di Jawa,” jelas Alissa Wahid.
Pilpres dua putaran juga disebut Alissa Wahid akan lebih baik untuk keberlangsungan parlemen.
“Parpol-parpol akan bergabung jadi dua kubu di putaran dua nanti. Pendukung paslon yang nggak lolos akan reorientasi. Efeknya, negara akan lebih stabil karena di parlemen opisisinya nggak sampai dua per tiga,” papar Alissa Wahid.
“Kalau terjadi satu putaran, resiko yang akan terjadi adalah parpol pendukung dua paslon lain akan menjadi oposisi di DPR. Jangan lupa, kebijakan negara akan diputuskan bersama-sama oleh pemerintah dan DPR. Bisa bikin berlarut-larut tuh. Harga dan biayanya juga jauh lebih mahal dari dua putaran pilpres,” sambungnya.
Sebelumnya, tulisan Kiky Saputri juga ditentang oleh sesama komika, Mamat Alkatiri. Menurut Mamat, tidak ada yang salah dengan anggaran besar dalam Pemilu sebagai titik tertinggi demokrasi.
Kiky Saputri terpantau belum merespons tanggapan Alissa Wahid atas tulisannya.