Infografis
Suara.com - Ustaz Solmed akhirnya terbuka soal sumber kekayaan yang mengantarkannya pada gaya hidup yang mewah bersama istrinya, April Jasmine. Ia tidak memungkiri bahwa sumber kekayaannya berasal dari bisnis rokok.
Melalui perbincangan dengan Maia Estianty baru-baru ini, Ustaz Solmed membongkar awal mula dari bisnsi rokok yang dijalaninya tersebut. Tidak banyak yang tahu, ternyata ia bukanlah sosok perintis dari bisnis rokok SIN Indonesia.
Dilansir dari channel YouTube MAIA AL EL DUL pada Rabu (31/1/2024), bisnis tersebut bermula dari keterpurukan Ustaz Solmed. Saat pandemi melanda, ia mengaku harus menekan pengeluarannya dengan sang istri.
Apalagi pandemi datang pada waktu yang tidak tepat untuknya. Saat itu, ia dan April tengah berusaha untuk membangun sebuah villa.
Baca Juga: Penampakan Bioskop di Rumah Mewah Ustaz Solmed, Ada Kasur Luas yang Super Nyaman
"Kita kebetulan lagi ngebangun villa, jadi uang banyak keluar ke sana. Tapi ternyata kok lanjut panjang sekali (masa pandemi Covid-19), nah itu mulai ngerem pengeluaran saya," ujar Ustaz Solmed.
Kemudian Ustaz Solmed memikirkan sumber kekayaan yang baru dengan bisnis. Ketika memikirkan bisnis apa, ia bertemu tetangganya yang memilih untuk membeli rokok ketimbang beras.
Melalui pertemuan dan kesadaran itu, muncul ide untuk memulai bisnis rokok. Tidak sendiri, ia ternyata dibantu oleh sosok yang penting.
Sosok tersebut bernama KH. Raden Abdul Malik. Sosok kyai tersebut adalah sosok yang mendirikan dan memiliki perusaahan rokok SIN Indonesia.
"Ketemulah saya dengan KH. Raden Abdul Malik pemilik brand rokok SIN ini," ungkap Ustaz Solmed.
Baca Juga: Harga Rumah Selisih Rp 5 M, Intip Latar Belakang Pendidikan Ustaz Solmed dan Ruben Onsu
Lantas, siapa sebenarnya sosok KH. Raden Abdul Malik yang cukup asing didengar ini?
Ditelusui dari blogspot Komunitas Rokok Terapi SIN, KH. Raden Abdul Malik ini adalah seorang Mursyid du Tariqah Naqsyabandiyah Al-Husainiyah. Selain bisnis, ia adalah seseorang yang mencurahkan kehidupannya untuk aktivitas keagamaan.
Sebelum terjun ke dunia bisnis, ia menyempatkan diri untuk belajar di perguruan tinggi. Disebutkan bahwa ia pernah berkuliah di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan jurusan Teknik Elektro.
Selain belajar teknik, ia juga memperdalam ilmu agamanya. KH. Raden Abdul Malik pernah berguru dengan Habib Husein hingga akhirnya menjadi pengganti gurunya usai meninggal.
Sementara itu, soal bisnis, ia mendirikan SIN Indonesia tidak serta merta karena ambisi. Bisnis tersebut didirikan usai ia mendapatkan ilham dari Tuhan melalui salat istikharah.
Bisnis ini sudah ada sejak tahun 2005. Saat itu, proses produksi dilakukan secara sederhana dengan para santrinya hingga diakui oleh masyarakat sekitar.
